Pelajaran dari Kisah Sang Semut dan Cicak
Di sebalik hilir datang cicak dengan dan niat jahat
Api ia tiup dengan gigih, agar kobaran api senantiasa tetap abadi
Rasa acuh ia tampakkan meskipun nyawa orang bisa saja melayang
Sungguh beruntung nasibmu semut, kau dilindungi sepanjang masa
Sungguh celaka kau cicak, namamu sudah rusak bagai tujuh turunan dan tujuh tanjakan
Sang semut dimuliakan dan sang cicak dihinakan
Bagai nila setitik, rusak susu sebelanga
ini terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim yang dibakar dalam kondisi tubuh nya terikat dikayu dan pada saat itu datang berbondong-bondong semut untuk membantu memadamkan api dengan menggunakan air , SEBALIKNYA, sang cicak meniup api agar semakin membesar dan tidak padam. Hingga kini didalam agama islam disunnahkan untuk memuliakan semut dan membunuh cicak bila bertemu