Erina Friesca Ariana
Erina Friesca Ariana Mahasiswa

Sedikit tapi bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Takbir Keliling yang Dirindukan Setelah Pandemi dan Selamat Tinggal Ramadhan 1444 H

22 April 2023   01:24 Diperbarui: 22 April 2023   01:34 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah semua ritual/ibadah/bukti menghamba kepada Allah di bulan suci ramadhan dilakukan. Seperti puasa, sholat yang menjadi kewajiban atau tambahannya, infaq, maupun penyempurnanya berupa zakat. Masjid-masjid yang ramai akan umat Islam pada awal bulan Ramadhan. Antusias berlomba-lomba dalam kebaikan mereka lakukan. Namun sebagai umat islam tetap terus meningkatkan amal ibadah mereka setiap harinya sebab :

"Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka." (HR. Al Hakim).

Hadis di atas sangat membuat umat islam setiap individu nya untuk menjawab "Apakah hari ini lebih baik dari sebelumnya? Apakah ramadhan kali ini lebih baik dari sebelumnya?". Pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh masing-masing individu. 

Ramadhan tahun 1444 H telah berganti menjadi bulan syawal. Pertanda hari Raya Idul Fitri telah datang. Hilal yang telah diumumkan pada sidang isbat menjadi penentu seorang untuk merayakan hari raya Idul Fitri. Gema takbir dikumandangkan pada malam hari raya Idul Fitri. Gema takbir yang berkumandang sebagai berikut :

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamd.

Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada Tuhan selain Allah. Allah maha besar, segala puji bagi-Nya."

Gema takbir yang dilakukan beragam cara ada yang dari spiker masjid, berkeliling desa, ataupun naik mobil bersama-sama. Tentunya takbiran kali ini berbeda sebab situasi dan kondisi yang alhamdulillah patut disyukuri karena sudah bebas dari pandemi covid-19. Mengingat pada masa pandemi covid-19 semua aktivitas dibatasi dan tidak diperkenankan untuk berkerumun. 

Pada Gema takbir kali ini mulai dari anak, remaja, maupun orang tua saling memeriahkan dan mengikuti takbir keliling. Beragam pernak-pernik mulai dari oncor, tulisan identitas masjid, kreasi lampion, pengeras suara serta suara takbir yang mengetarkan jiwa mulai ketika dikumandangkan serentak. Kuasa Allah yang memberikan kesempatan merasakan takbir keliling ini. Nuansa masjid desa yang mulai tumbuh dan kembali pulih dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Semoga masjid-masjid menjadi peradaban islam yang selalu maju dan berkembang selalu. 

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun