Seorang dokter dan epidemiolog yang saat ini bekerja sebagai peneliti di Montréal, Canada.
Serunya Perayaan Idul Fitri di Kanada
Allahu akbar allahu akbar allahu akbar
Laillaha ilallah wallahu akbar
Allahu akbar wa lillahil hamd
Takbir berkumandang di dalam masjid-masjid menyambut hari raya Idul Fitri tanggal 10 April lalu. Umat Muslim berbondong-bondong ke masjid dan musholla untuk melakukan sholat Idul Fitri.
Berdasarkan sensus tahun 2019, jumlah penduduk Muslim di Kanada yang berusia 15 tahun ke atas tercatat 3.7%. Di propinsi Quebec, propinsi terbesar di Kanada, terdapat 5% Muslims dan Islam adalah agama kedua terbesar setelah Kristen.
Alhamdulillah ada setidaknya 80 masjid dan mushola yang tersebar di propinsi Quebec, khususnya di kota Montreal dan sekitarnya. Imigram Muslim di Kanada paling banyak berasal dari Pakistan, Iran, Aljeria, Maroko, dan Siria.
Sebagai kelompok minoritas, sayangnya tidak ada hari libur untuk perayaan Lebaran. Kita harus mengambil cuti di tempat kerja atau meminta ijin absen dari sekolah.
Alhamdulillah diaspora Muslim Indonesia yang tergabung dalam "Syiar Montreal"selalu meriah menyambut Ramadan dan Idul Fitri.
Terbentuk tahun 2004 oleh para pelajar UIN yang menjalani S2 dan S3 di McGill University, Syiar Montreal berkembang menjadi media dakwah dan pembelajaran tentang Islam bagi masyarakat Indonesia di Montreal dan sekitarnya.
Untuk periode 2023/2024, Syiar Montreal diketuai oleh Hary Widyantoro, mahasiswa S3 di McGill University bersama tim pengurus yang mayoritas pelajar S2 atau S3 di Montreal.
Selama bulan Ramadan, Syiar Montreal melakukan iftar dan khatam Quran setiap hari sabtu di rumah jemaah secara bergantian.
Pengurus juga mengumpulkan zakat fitrah dan menyalurkannya ke dua pondok pesantren di daerah rural Indonesia yang dikelola oleh alumni McGill.