Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?
Tips Menjaga Kesehatan Finansial di Bulan Ramadan
Hal ini dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran yang tidak direncanakan dan menimbulkan tekanan finansial tambahan.
Oleh karena itu, memahami pentingnya kesehatan finansial selama Ramadan menjadi sangat penting. Dengan menyadari bagaimana Ramadan mempengaruhi pola pengeluaran dan pengelolaan keuangan, individu dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatur keuangan dengan bijak selama bulan suci ini, menjaga keseimbangan antara ibadah dan tanggung jawab finansial.
Pada bulan Ramadan, memiliki finansial yang sehat tidak hanya penting, tetapi juga menjadi kunci untuk menikmati bulan suci ini dengan damai dan tenteram.
Dalam konteks Ramadan yang penuh berkah ini, kesehatan finansial memberikan stabilitas dan memungkinkan individu untuk fokus sepenuhnya pada ibadah dan kegiatan spiritual tanpa terbebani oleh masalah keuangan.
Dengan mengelola keuangan secara bijaksana selama Ramadan, seseorang dapat menghindari stres finansial yang tidak perlu dan memperoleh kedamaian pikiran untuk menjalani bulan penuh berkah ini dengan penuh kesadaran dan ketenangan.
Berdasarkan Riset Mandiri yang dilakukan oleh Tirto terhadap 300 lebih responden warga Jakarta, selama Ramadan justru pengeluaran rumah tangga malah meningkat. Salah satu yang cukup menguras biaya adalah kegiatan buka puasa bersama. Survei ini mengacu dari sekitar 50 persen lebih berasal dari kelas menengah Jakarta.
Berdasarkan pengeluaran bulanan, 55 persen responden menyatakan pengeluaran bulanannya sebesar $101 atau sekitar Rp1,3 juta hingga $300 atau Rp4 juta. Artinya, mayoritas responden merupakan wanita kelas menengah di Jakarta.
Alih-alih mengendalikan diri, orang malah cenderung konsumtif selama Ramadan. Hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat Jakarta mengeluarkan uang tambahan sebesar Rp1-3 juta selama Ramadan. Sementara 3,1 persen lainnya bahkan harus mengeluarkan uang tambahan sebesar Rp6 juta per bulan.
Selama bulan Ramadan, mayoritas kaum muda kelas menengah Jakarta mengeluarkan uang tambahan sebesar Rp1 juta – Rp 3 juta (56,4 persen). Sebanyak 89,5 persen masyarakat muda kelas menengah Jakarta menyatakan buka bersama/makanan merupakan pengeluaran terbesar. Semakin tinggi pendapatan masyarakat Jakarta, semakin besar alokasi untuk buka bersama.
Kaum muda yang memiliki pendapatan Rp2 juta hingga Rp5 juta hanya mengalokasikan 10 persen hingga 20 persen dari pendapatannya untuk buka bersama. Sedangkan, mereka yang berpendapatan lebih dari Rp7,5 juta mengalokasikan 31 persen hingga 35 persen dari pendapatannya untuk buka bersama.
Oleh karena itu, menjadi semakin penting untuk memiliki perencanaan keuangan yang baik agar dapat mengelola pengeluaran dengan efisien dan memastikan keberlanjutan keuangan selama Ramadan.