EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Lainnya

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kisah Inspiratif Marbut Hendra

7 April 2024   12:58 Diperbarui: 7 April 2024   13:17 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Inspiratif Marbut Hendra
Marbut Hendra Kisah Inspiratif (TRIBUNGAYO.COM/ALGA MAHATE ARA)

Dengan demikian, kisah Hendra tidak hanya menceritakan pengalaman pribadinya, tetapi juga menggambarkan gambaran yang lebih luas tentang realitas sosial dan ekonomi di masyarakat. Hal ini mengajak kita untuk merenungkan dan bertindak atas isu-isu yang berkaitan dengan ketidaksetaraan, kesejahteraan petani, dan pemisahan keluarga akibat migrasi ekonomi.

Kesimpulan

Dalam rangkuman singkat ini, kita kembali mengingatkan pentingnya menghargai peran marbot masjid, seperti yang tercermin dalam kisah Hendra. Hendra adalah contoh nyata dari seorang marbut yang gigih dan petani yang berdedikasi, yang menunjukkan betapa vitalnya peran mereka dalam menjaga kebersihan masjid, menyediakan kebutuhan keluarga, dan memberikan kontribusi positif pada komunitasnya.

Argumen-argumen yang telah kita bahas menggarisbawahi bahwa marbut masjid tidak hanya sekadar "pembersih" atau "penjaga", tetapi mereka adalah tulang punggung dalam menjaga spiritualitas dan keberlangsungan ibadah di masjid. Mereka berperan penting dalam menjaga kerukunan sosial dan kebersamaan dalam komunitas.

Pentingnya menghargai peran marbut masjid, seperti yang dilihat dari kisah Hendra, adalah untuk memastikan keberlangsungan masjid dan kesejahteraan komunitas secara keseluruhan. Dengan memberikan penghargaan yang pantas, dukungan finansial yang memadai, dan mengakui kontribusi mereka, kita dapat memastikan bahwa masjid tetap menjadi pusat spiritual dan sosial yang kuat, dan komunitas tetap bersatu dan berkegiatan.

Dengan demikian, mari kita bersama-sama menghargai dan mendukung marbut masjid, seperti Hendra, yang menjalankan tugas mereka dengan penuh dedikasi dan pengabdian, demi kebaikan bersama.

Dengan tegas, kita harus kembali menguatkan posisi bahwa marbut masjid, seperti Hendra, layak untuk dihargai dan diperhatikan lebih besar dalam masyarakat. Mereka adalah pemenang sejati dalam momen penuh berkah ini, yang dengan kesetiaan dan dedikasi mereka menjaga kebersihan masjid dan memberikan kontribusi besar pada kehidupan komunitas. Penghargaan dan perhatian yang lebih besar terhadap mereka adalah suatu keharusan, mengingat peran vital yang mereka mainkan dalam menjaga spiritualitas dan kesejahteraan komunitas secara keseluruhan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mengangkat martabat marbut masjid dan memberikan pengakuan yang layak atas upaya mereka yang tak ternilai dalam menjalankan tugas mulia mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun