Faisal Fadhurahman
Faisal Fadhurahman Mahasiswa

Seseorang yang suka Membaca, Melukis dan Bermain Musik

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mengenal apa itu Strict Parrent, Ciri-ciri, Dampaknya terhadap anak dan beberapa cara mengatasinya

17 Mei 2022   05:10 Diperbarui: 17 Mei 2022   05:55 1899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal apa itu  Strict Parrent, Ciri-ciri, Dampaknya terhadap anak dan beberapa cara mengatasinya
Strick Parrenting (sumber foto : www.istock.com)

Yap, poin yang pertama adalah selalu menuntut. Tanpa disadari, biasanya banyak orang tua yang terlalu banyak menuntut anak-anaknya. Padahal, perilaku ini mengarah pada poin utama dari strict parents itu sendiri. Para orang tua cenderung memiliki ekspektasi yang terlalu besar tanpa adanya pendampingan.

  • Terlalu Banyak Aturan

Para strict parents cenderung menerapkan banyak aturan. Moms and Dads perlu tahu bahwa anak memiliki banyak sekali peraturan, tidak hanya di rumah, tapi juga di sekolah. Sebaiknya, tetapkan sedikit konsep dan aturan terpenting saja namun jalankan dengan konsisten.

  • Anak Tidak Diberi Waktu untuk Bermain

Ciri strict parents selanjutnya adalah merenggut waktu bermain anak. Anak selalu dituntut untuk belajar dan belajar tanpa diberi jeda untuk bermain. Jika Moms and Dads belum tahu, maka saatnya kalian tahu bahwa anak butuh waktu senggang untuk menyerap dan memahami arti dari apa yang mereka pelajari. Itulah pentingnya memahami apa itu strict parents. Ternyata meskipun kelihatan biasa saja,bermain merupakan suatu hal yang penting.

  • Tidak Mendampingi Anak

Pola pengasuhan terbaik adalah dengan pendampingan. Dalam keadaan sulit maupun mudah, orang tua harus selalu meluangkan waktu dan mendampingi anak. Mereka yang termasuk ke dalam strict parents sangat jauh dengan hal ini.

Dampak Strict Parents bagi Anak

Mengetahui apa itu strict parents, sudah. Membahas ciri strict parents juga sudah. Hal selanjutnya yang tidak kalah penting adalah memahami dampaknya. Strict parents memiliki dampak yang cukup mengerikan bagi anak. Pastikan anak kalian tidak pernah mengalami hal-hal berikut!

  • Tidak Bahagia dan Kehilangan Rasa Percaya Diri

Pengekangan dan banyaknya peraturan membuat anak sulit untuk merasa bahagia. Selain tidak merasa bahagia, anak yang tumbuh di lingkungan strict parents juga tidak mampu mengambil keputusan sendiri. Hal tersebut dikarenakan rasa tidak percaya diri yang muncul seiring perilaku orang tua yang selalu mendikte mereka. Anak akan merasa takut apabila keputusan yang diambil ternyata salah.

  • Anak Jadi Suka Berbohong

Banyaknya peraturan dan ketatnya pengasuhan membuat anak akan memilih berbohong jika dia melakukan kesalahan. Ia takut mengakui kesalahan sehingga lebih memilih untuk berbohong.

Hal terburuk yang paling ditakutkan dari ini adalah orang tua tidak mengerti bagaimana sifat atau perilaku anaknya yang sebenarnya.

  • Gangguan Perilaku

Anak biasanya selalu meng-copy paste perilaku dan kebiasaan orang tuanya. Ketika orang tua mengasuh anak dengan pola asuh strict parents yang mendisiplinkan anak dengan cara mengekang, mengancam, dsb. Bisa jadi anak juga akan menirunya.

Nah itulah sedikit gambaran penjelasan seputar apa itu strict parents. Pastikan bahwa Kita sebagai orang tua ataupun calon orang tua selalu memberikan pengasuhan dan menerapkan parenting yang sehat pada anak-anak, ya! berikut beberapa cara yang dapat dilakukan agar keluarga kita di jauhkan dari keretakan dan didekatkan dengan keharmonisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun