Hikmah Idul Fitri, Bilakah Musibah Menjadi Rezeki?
Sejenak di momen Idu Fitri, siapa yang masih ingat kisah Nabi Yusuf?
Pasti ingat dong, kisah nabi yang dizolimi dan penuh duka. Namun Nabi Yusuf tetap tawakal dan berserah diri kepada Allah SWT. Maka hikmah Idul Fitri terbaik adalah bertawakal kepada Allah SWT. Berserah diri hanya kepada-Nya sambil tetap ikhtiar yang baik dalam keadaan apapun.
Ya kisah Nabi Yusuf, patut dipanggil kembali.
Ketika saudara-saudaranya membuang Nabi Yusuf ke dalam sumur tua agar mati kelaparan, ternyata Nabi Yusuf tetap hidup dalam keadaan segar bugar. Belum cukup sampai di situ, apa gerangan yang ada di pikiran saudara-saudaranya. Nabi Yusuf pun dipisahkannya dari ayahnya dengan harapan agar dilupakan sang ayah. Ternyata yang terjadi, justru sang ayah semakin mengingatnya. Nabi Yusuf semakin dikangeni sang ayah.
Cobaan terus menerpa Nabi Yusuf tiada henti. Hingga suatu kali, Nabi Yunus ditinggalkan di tengah hutan belukar yang sepi. Hutan yang tidak pernah dilewati orang lain. Ternyata pada akhirya justru rombongan kafilah yang ramai menemukannya. Lalu Nabi Yusuf dijual oleh kafilah tersebut sebagai budak ternyata itulah jalan baginya untuk menjadi raja. Belum lagi Nabi Yusuf difitnah oleh Zulaikha hingga dijebloskan ke penjara. Semua cobaan, dijalani Nabi Yusuf tanpa keluh-kesah, tanpa komplain apapun.
Apa yang dilakukan Nabi Yusuf di saat mengalami cobaan hidup?
Sungguh menakjubkan. Nabi Yusuf tidak melakukan apa-apa. Dia hanya pasrah dan berserah diri hanya kepada Allah SWT. Dengan segala kelemahan dirinya, Nabi Yusuf hanya bertawakal kepada Allah Yang Maha Memiliki Segala Kekuatan. Tawakal, tawakal, dan tawakal dalam segala keadaan.
Dan hasilnya, tawakal telah mampu mengubah mati menjadi hidup, lupa menjadi ingat. Sepi menjadi ramai, bahkan mampu mengubah seorang budak menjadi raja. Karena memang hanya Allah SWT yang menolong dan melindungi hamba-Nya.
Bilakah musibah menjadi rezeki?
Hanya cukup dengan tawakal, berserah diri hanya kepada Allah. Maka cukup menjalani hari-hari sekarang dengan baik, hadapi realitas hingga suatu saat semua akan indah pada waktunya. Karena di dunia ini, tidak ada yang kebetulan. Semua adalah kesengajaan Allah SWT untuk hambanya. Untuk lebih bertawakal kepada-Nya. Salam literasi!