Fatah Saiful Anwar
Fatah Saiful Anwar Guru

Merdeka adalah bebas dari segala duka dan damba

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ternyata Begini Puasanya Seorang Sufi

24 April 2022   14:31 Diperbarui: 24 April 2022   14:49 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan perkara yang dapat merusak puasa adalah sebagai berikut :

  1. Makan dan Minum
  2. Muntah dengan sengaja
  3. Bersetubuh di siang hari
  4. Masuknya sesuatu ke dalam perut lewat jalur yang meneruskannya ( hidung, kuping, mulut, dubur ( seperti kentut di dalam kolam renang).

Dalam pandangan Fikih puasa seseorang amatlah mudah untuk memahaminya karena di dalamnya memang seputar hal yang bersifat fisik, namun bagaimana puasa dipandang berdasar prespektif hati?

Dalam memandang dan mendidik hati, ada sebuah pandangan yang menarik di sampaikan oleh Ibnu Athoillah Assakandary dalam kitab hikamnya, bahwasanya :

Bagaimanakah agar kita sebagai hamba dapat melihat cahaya terang Allah bersinar dalam sanubari kita? Pertama, mari kita pahami seperti apa kualitas ibadah kita secara syari'at apakah telah sesuai dengan aturan yang telah ada. Kedua, Jika sudah sesuai mari kita pahami 3 pembagian amal ibadah di ukur dengan hati.

Manusia Ghoflah (pelupa)

Dalam kondisi seperti ini seorang hamba yang misal sedang berdzikir dengan menyebut asma Allah, Subhanalloh...Subhanalloh...Subhanalloh dst. Namun ia lupa kalau sedang mengucapkan asma Allah hingga terkesan hanya basah di mulut namun tidak ada perasaan ingat dalam hati, hatinya tidak ikut hadir dalam dzikirnya. Acap kali hati dan pikiran berada di tempat lain terutama keduniawiannya.

Manusia Yakdhoh (Sadar)

Dalam kondisi seperti ini seorang hamba yang sedang berdzikir memiliki kesadaran batin dalam dzikirnya, selain ia mengerti makna apa yang ia ucapkan ia juga merenungi berbagai keadaan lahir dan batinnya apakah sudah berjalan di atas Bumi Allah SWT ini seperti apa yang diperintahkan Allah kepada hambanya. Acap kali air mata menetes tanpa disadari, kondisi seperti inilah yang membuat hati seseorang menjadi lunak, karena asma-asma Allah yang baik dan suci telah mempengaruhi kondisi lahir batinnya.

Manusia Fana' (melebur)

Seorang hamba yang telah asyik dalam amal ibadahnya tentu sudah matang secara lahir dan batin. Setiap amalnya terisi ruh keikhlasan dan terhindar dari perasaan riya' (hatinya membanggakan amal ibadahnya dan merendahkan orang lain yang jarang beramal). Fana' artinya adalah lebur, seolah-olah dirinya tidak ada dan yang ada hanyalah Allah SWT. "Ia lupa terhadap dirinya, namun ia bertindak semestinya sesuai yang dikehendaki Allah SWT" hal tersebut terjadi karena memang Allah SWT telah meridhainya.

Tiga pembagian tingkatan amal ibadah di atas amat bermanfaat ketika di praktekan dalam ibadah puasa kita, dalam puasa seorang hamba memiliki kesadaran hati yang lebih aktif dibandingkan ketika tidak berpuasa, sehingga ia harus memuasakan seluruh anggota tubuhnya secara penuh, dalam kitab lain dijelaskan bahwasanya terdapat tiga tingkatan berpuasa yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun