fatmasari titien
fatmasari titien Penulis

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Berpuasalah dan Nikmati Keistimewaannya

16 April 2021   19:25 Diperbarui: 16 April 2021   19:25 2109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpuasalah dan Nikmati Keistimewaannya
Sumber: Ummu Musthafa

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan untuk mereka pahala tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)

Keutamaan puasa juga ditunjukkan dalam beberapa hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, di antaranya:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa mengerjakan puasa Ramadhan atas dasar keimanan dan mengharap pahala, maka ia diberi ampunan atas dosa yang telah ia lakukan.” (HR Bukhari Muslim)

Yang dimaksud berpuasa atas dasar iman yakni berpuasa karena meyakini akan kewajiban puasa (beban taklif atas seorang mukallaf). Sedangkan yang dimaksud ihtisab adalah mengharap pahala dari Allah ‘Azza wa Jalla.

الصِّيَامُ جُنَّةٌ

“Berpuasa adalah perisai/pelindung.” (HR. Muslim)

Puasa dikatakan sebagai perisai karena dapat menjauhkan pelakunya dari azab Allah (neraka) dan dapat memasukkan pelakukan dalam rahmat Allah (surga).

مَا مِنْ عبدٍ يصومُ يوْماً في سبِيلِ اللَّهِ إلاَّ بَاعَدَ اللَّه بِذلكَ اليَوْمِ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سبْعِين خَرِيفاً

“Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah kecuali Allah akan menjauhkan dia dari neraka sepanjang perjalanan 70 tahun.” (HR. Bukhari Muslim)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun