Surah Al-Qadr, Malam yang Lebih Baik daripada Seribu Bulan
Malam yang dijelaskan adalah malam lailatul Qadar atau malam kemuliaan.
Sebagian besar Ulama menjelaskan tentang Malam Lailatul Qadar yang umumnya datang pada malam malam ganjil 10 hari terakhir Ramadhan.
Hal itu tidak menutupi kemungkinan bahwa, malam penuh kemuliaan ini akan datang pada malam genap.
Hal itu tertulis dalam surah Al Qadr surah ke 97 tergolong ke dalam surah Makkiyah yang terdiri dari 1 sampai 5 ayat.
Berikut ini arti dari surah Al Qadr ayat 1-5
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur'an) pada malam kemuliaan, dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (pula) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al Qadr: 1-5).
ayat-ayat di atas telah menjelaskan tentang malam kemuliaan.
Dan Rasulullah Muhammad SAW bersabda tentang malam kemuliaan ini, yang artinya: "Carilah Lailatul Qadar pada tanggal-tanggal ganjil dari sepuluh hari akhir bulan Ramadhan." (HR Bukhari).
Dari sabda Rasulullah di atas, kita bisa mencari tanda-tanda malam Lailatul Qadr yang di katakan oleh Imam Muslim bahwa "Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.
Setelah mengetahui tanda-tanda kedatangan malam Lailatul Qadr, adapun hal-hal yang dapat di lakukan pada malam tersebut seperti memperbanyak dzikir dan doa, melaksanakan sholat malam, memperbanyak tilawah Al-Quran dan menghidupkan sepuluh malam terakhir dengan memperbanyak ibadah serta dapat melakukan hal-hal positif lainnya yang dapat membawa pahala.
Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan pada malam Lailatul Qadr.
semoga bermanfaat.
selamat menjalankan ibadah puasa 1442 Hijriah.
TERIMA KASIH.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
