Korban Global
Sebuah titik keemasan yang pernah Berjaya kini terkikis sudah dalam hamparan ratanya tanah, terinjak, jarang terlihat, dan yang paling menyedihkan adalah ketika tanah itu di gali secara tak tahu diri hingga semakin menjepit sesuatu yang harusnya dilindungi.
Seakan semua itu semakin dianggap jijik tersebab hanya karena perbedaan rasa. Ditinggalkan dengan berbagai cara untuk bisa membuat seisi bumi melupa. Ia pernah bertahan beratus tahun silam, memberi tanda kebesaran bahwa pusatnya adalah sesuatu yang sangat berpengaruh.
Banyak yang menyangkal kekuatannya kala itu, sebab sesungguhnya hanya kerendahan hati yang dapat membuka mata untuk melihat cahaya yang dapat memaku setiap insan untuk tunduk.
Bahwa pembuktian sesungguhnya pernah terjadi, kita hanya perlu memahami hingga bisa melawan kebodohan global yang terjadi di masa ini. Masa dimana permasalahan semakin tak bisa terkendalikan oleh teknik tercanggih. banyaknya insan yang menganggap dirinya lebih dari apapun berebut menguasai bumi tanpa tau sedikitpun siapa pencipta segala penjuru dunia ini.
Mereka tetap saling tertatih untuk saling merampas, menindas, dan menyegala sesuka hati, dengan cara apapun. Baik ataupun buruk yang terpenting mereka bisa berkuasa dan menguasai alam jagat raya.
Sementara itu, pelik sudah bagi mereka yang mempunyai keimanan tinggi, mereka yang sangat mengenal pencipta, mereka yang sangat percaya akan kehidupan setelah dunia. Menipis sudah, hingga penyakit lupa itu semakin menjalar menggerogoti generasinya.
Sebabnya jua masifnya ajaran yang berlawanan dengan arah yang lurus, membelokkan sebuah haluan hingga jalan buntu yang selalu di dapatkan. Banyak diantaranya gugur di jalan yang indah, banyak pula yang menyerah memilih untuk pulang lebih awal, atau memilih berada di zona aman.
Akankah langkah pejuang yang bertahan akan sampai pada tujuan ?
-Fiiya Amzya-
Jakarta, 050718