Dzulfikar
Dzulfikar Full Time Blogger

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sesat Pikir Berbuka dengan Yang Manis, Kok Masih Diikuti?

21 Mei 2019   22:53 Diperbarui: 21 Mei 2019   23:23 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesat Pikir Berbuka dengan Yang Manis, Kok Masih Diikuti?
Menu favorit buka puasa / dok.pribadi

Kesalahan dalam pemahaman berbuka dengan yang manis adalah menggeneralisasi bahwa semua yang manis itu aman bagi kesehatan.

Anda juga perlu mengatur ritme asupan air saat berpuasa. Misalnya mencicil meminum 4-5 gelas air dari sejak buka sampai hendak akan tidur. Barulah kemudian mencicil lagi minum 4-5 gelas di saat sebelum sahur hingga waktu imsak tiba. Dengan begitu, kita tidak akan merasa kekurangan cairan yang mengakibatkan kurang fokus dan mudah lelah. 

Sangat tidak dianjurkan juga untuk makan secara berlebihan. Apalagi saat berbuka puasa ada kecenderungan apa saja bisa langsung dilahap dan dihabiskan secara bersamaan. Padahal kebiasaan tersebut adalah kebiasaan buruk yang memicu obesitas. Pasalnya Anda juga harus mengatur waktu, jarak antara makan saat berbuka dengan waktu tidur. 

Menjaga jarak antara makan malam dengan tidur malam sangat penting untuk mengistirahatkan pencernaan selama tidur malam. Jika jarak terlalu dekat antara berbuka dengan waktu tidur, justru yang ada pencernaan akan dipaksa bekerja keras disaat tubuh sedang istirahat. Efeknya tidak baik bagi kesehatan dan akan memicu berbagai timbulnya penyakit.

Jadi, sesat pikir tentang berbukalah dengan yang manis tidak mengacu pada semua makanan yang manis. Puasa justru bermanfaat bagi kesehatan. Tapi, jika kebiasaannya tidak diubah, manfaat puasa tidak akan dirasakan dengan baik oleh tubuh. Wallahu'alam.

Sumber Alodokter, Hellosehat, Tirto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun