Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/
Kalau Belanja Online Lebih Mudah, Ngapain Harus Offline?
Jujur saja sejak awal masa pandemi dan mulai WFH, bukan hanya tagihan listrik saja yang naik. Kebiasaan makan dan belanja pun jadi berubah. Pemesanan makanan sebelum bulan puasa saja sudah terbiasa dengan pemesanan makanan lewat aplikasi ojek daring, apalagi urusan belanja kado lebaran.
Sebenarnya sudah beberapa kali istri belanja beberapa kebutuhan lebaran. Mulai dari baju hingga Al-Quran. Soal baju rasanya bukan hal yang aneh ya. Nah, untuk barang-barang tertentu yang mungkin harganya lebih mahal kadang-kadang masih ada yang berpikir ulang.
Menimbang Belanja Online vs Offline
Tapi, karena ada jaminan asuransi dari kurir pengiriman barang terhadap barang yang dikirimkan, kekhawatiran tersebut akhirnya sirna.
Sepekan yang lalu, saya baru saja membeli sebuah notebook. Karena masih dalam kondisi PSBB, akhirnya saya memutuskan membelinya secara online. Lagipula harganya tidak ada perbedaan antara membeli online dengan offline. Hanya saja memang perlu lebih waspada jika belanja online.
Bagi yang awam dengan belanja online memang akan mengalami hal yang mungkin kurang mengenakkan. Belanja online itu benar-benar harus banyak pertimbangan karena kita tidak tahu toko fisik dan barangnya secara fisik. Inilah yang membedakan antara belanja online dan offline.
Itulah mengapa sebagian orang masih merasa belanja langsung lebih terjamin. Setidaknya fisiknya bisa dilihat, diraba dan diterawang. Terlebih proses komplainnya juga dianggap lebih mudah karena tinggal datang ke tokonya.
Kekurangan dan Kelebihan Belanja Online/Offline
Artinya dari sudut pandang tersebut belanja online untuk kado lebaran memang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk beberapa barang yang sifatnya tidak terlalu mahal bisa dilakukan secara online.
Sebaliknya untuk barang-barang dengan harga di atas Rp500 ribu, mungkin ada baiknya memahami toko, barang dan ketentuan dalam melakukan pembelanjaan secara online. Hal tersebut sangat penting untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Apalagi kerusakan barang pun bisa terjadi akibat pengiriman bukan karena kesalahan toko online.
Pada akhirnya belanja offline atau online itu memang kembali lagi pada kebiasaan masing-masing. Buat generasi milenial yang memang sudah terbiasa, punya langganan, dan tahu celahnya bisa jadi memilih belanja secara online karena lebih praktis dan mudah. Apalagi disediakan berbagai kanal dan metode pembayaran mulai dari tunai, COD hingga kredit.
Sedangkan bagi generasi X dan baby boomers lebih nyaman untuk belanja langsung. Jadi, jangan heran kalau memasuki 10 hari terakhir puasa ini jalan raya sudah mulai padat merayap. Bisa jadi karena kebiasaan belanja menjelang Lebaran.
Apapun pilihan Anda, tetap jaga kesehatan ya. Utamakan dan prioritaskan keselamatan. Jangan berkerumun apalagi pake drama seperti di Sarinah kemarin hahaha. Salam sehat selalu ya teman-teman.