Meski sibuk dalam urusan kampus, Dr. Firman Arifin, dosen PENS ITS tetap peduli pada kehidupan sosial masyarakat. Pernah didapuk menjadi Ketua Rukun Warga (RW) VII Gunung Anyar Tambak di Gunung Anyar, Firman bersama para wargannya menggagas konsep ekowisata mangrove. Kini daerah mangrove dapat menarik banyak wisatawan dari kota sendiri bahkan dari luar negeri. https://www.its.ac.id/news/2010/04/08/gagas-ekowisata-hingga-inovasi-konsultasi-ta/ dan berdiam di www.firman-its.com
Tiga Syarat Profesional
Dari Dua Video Sebelumnya, Sudah Tergambarkan. Pertama, Bagaimana Kualitas Iman Mempengaruhi Kualitas Amal. Video Kedua, Cerita Si Arsitek Dengan Kualitas Iman Dan Kualitas Amalnya Berbuah Istana Dunia. Apalagi Nanti Surganya.
Ada Hikmah, Ada Pelajaran, Yang Bisa Diambil Dari Cerita Si Aristek Ini. Kalau Kita Mau Menjadi Seorang Yang Profesional Dalam Ukuran Dunia. Maka Ada 3 Syaratnya.
Ilmu (Knowledge). Si Arsitek Tidak Mungkin Bisa Mengerjakan Dengan Pekerjaan Terbaiknya Tanpa Ada Ilmu Yang Sesuai Di Bidangnya. Di Buku Fiqh Prioritas, Dr. Yusuf Qardhawi Ada Bab Tentang Al Ilmu Qobla Amal. Ilmu Dulu Sebelum Beramal.
Skill (Keahlian). Si Arsitek Menghasilkan Pekerjaan Yang Terbaik Itu Karena Sebelumnya Sudah Mengerjakan Pekerjaan Yang Lainnya Dan Tentunya Dengan Frekuensi Yang Banyak Sehingga Melahirkan Keahlian.
Attitude, Selain Ilmu Dan Skill Yang Dimiliki Si Arsitek Dia Juga Baik Kepada Kolega, Baik Kepada Atasan Maupun Bawahannya, Sehingga Bisa Menjadi Karyawan Teladan.
Insyaallah Dengan Kriteria Isa (Ilmu, Skill, Attitude), Sangat Pantas Karyawan Mendapatkan Gaji Atau Honor Yang Profesional.
Mari Kita Gabungkan Ilmu, Skill Dan Attitude Itu Menjadi Suatu Kekuatan Bagi Sebagai Seorang Yang Profesional. Tidak Cukup Hanya Berbekal Ilmu Dan Keahlian, Semnatara Attitude Kita Lemah. Tidak Cukup Pula Hanya Berbekal Attitude Tanpa Ilmu Dan Keahlian Kita. Tiga Ini Menjadi Syarat Mutlak Bagi Kita Kalau Mau Menjadi Seorang Yang Profesional