Firman Rahman
Firman Rahman Lainnya

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Mengenal Megengan, Budaya Tradisional Jawa Menjelang Puasa Ramadan

26 Maret 2023   11:05 Diperbarui: 26 Maret 2023   11:07 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Megengan, Budaya Tradisional Jawa Menjelang Puasa Ramadan
Ilustrasi Megengan (Sumber: goodnewsfromindonesia.id)

Di ajaran Islam sendiri, maka sangat dianjurkan untuk selalu bisa menahan hawa nafsu, dan nafsu ini harus dikendalikan agar tidak menjerumuskan umat manusia pada hal-hal yang buruk.

Sajian Unik dalam Megengan

Selain pelaksanaan Megengan yang unik tersebut, pelaksanaan selamatan sebagai wujud dilaksanakannya puasa di Bulan Suci Ramadan ini juga tidak dapat dilepaskan dengan sajian unik yang sering disajikan bersama saat selamatan Megengan.

Kue apem (Sumber: KOMPAS.com/Achmad Faizal)
Kue apem (Sumber: KOMPAS.com/Achmad Faizal)

Sajian itu berupa disajikannya kue apem, yaitu kue yang dibuat dari tepung beras. Apem ini selau disajikan dalam Megengan, kata apem ini berasal dari Bahasa Arab yang berarti "afwan", yang merupakan permintaan ampunan atau permintaan maaf.

Kue apem disimbolkan sebagai sarana untuk memohon ampun kepada Alloh SWT atas perbuatan yang telah dilakukan satu tahun yang lalu.

Pada pelaksanaannya sebelum kue apem dan beberapa sajian makanan dibagikan, dilakukan pembacaan doa, biasanya istigosah dan tahlil.

Semoga informasi tentang "mengenal Megengan, budaya tradiosnal Jawa menjelang Puasa Ramadan" ini bermanfaat dan menjadi referensi tentang budaya Jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun