Jelajah Kuliner Mudik di Tiga Kota Berbeda
Mengikuti perjalanan tantangan menulis "Samber Pesona Indonesia" ini memang menarik, dan bertepatan dengan mudik, tema yang diberikan pun cukup menantang. Tertarik dengan hal tersebut, maka "Jelajah Kuliner Mudik di Tiga Kota Berbeda" sepertinya pas untuk disampaikan kali ini.
Kata jelajah kuliner menjadi kata kunci disini, jelajah menurut KBBI (Kamus Besas Bahasa Indonesia) diartikan sebagai bepergian kemana-mana untuk menyelidiki dan sebagainya. Begitu pula dengan ide kali ini, jelajah kuliner nusantara yang ingin mengetahui kuliner apa saja yang bisa dinikmati di berbagai kota yang dikunjungi.
Berbicara tentang jelajah kuliner tentu tidak lepas dengn berbagai ragam budaya Indonesia yang kaya akan warna. Bahkan di saat mudik menuju kampung halaman, kita bisa mencoba berbagai sajian makanan yang memiliki sensasi rasa berbeda meskipun dengan nama yang sama. Terdapat beberapa menu kuliner yang dicoba dalam jelajah kulinerĀ kali ini, yaitu:
- Nasi rawon.
- Rujak Cingur.
- Soto Dok Tugu.
- Pecel Pincuk Bu Djiah.
Menikmati Sajian Berbahan Daging Sapi di Daerah Probolinggo
Mudik memang memberi sebuah rasa yang berbeda, hasrat ingin bertemu dengan sanak saudara, ingin melihat kampung halaman menjadi kenikmatan tersendiri. Namun, di balik perjalanan mudik, bagi Anda yang menyukai kuliner dan traveling, pasti tidak ingin melewatkan wisata kuliner di setiap perjalanan yang Anda lakukan.
Memulai perjalanan dari daerah Probolinggo menuju ke daerah Jombang, memilih jalur bawah memang memiliki alasan tersendiri, selain bisa menikmati kuliner, di jalur bawah (non tol) kita bisa melalui jalur tikus kalau mendengar di satu daerah mengalami macet panjang.
Wisata kuliner ini dimulai di daerah Probolinggo, daerah Probolinggo sampai Pasuruan ini sangat terkenal dengan kuliner rawonnya. Rawon menjadi ciri khas kuliner di daerah pesisir Jawa Timur ini dengan sup daging berwarna hitam dengan aroma yang khas dan lezat.
Rawon atau biasa disebut dengan 'Sego Rawon" adalah nasi yang disajikan bersama sup daging dengan bumbu khas berwarna hitam. Warna hitam ini disebabkan kandungan rempah yang disebut dengan kluwek. Dalam penyajiannya, nasi rawon ini disajikan dengan daging saji yang dipotong-potong kecil-kecil, dengan bumbu sup hitam yang khas.
Penasaran dengan rawon? Ternyata rawon sudah ada sejak ribuan tahun lalu, dalam Prasasti Taji, hidangan ini disebut dengan "rarawwan", ternyata rarawwan adalah jenis makan yang saat ini disebut dengan rawon.
Menurut Sri Fajar Ayuningsih yang menulis tentang rawon di Jurnal Bijak, pada Maret 2017, beberapa kitab sastra Jawa Baru pada abad ke-18 sudah menyampaikan informasi mengenai rawon dan kluwek sebagai bumbu penting dalam rawon.