Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi
Arus Balik Dimulai, Jangan Sampai Tubuh Kelelahan Saat Kembali ke Rutinitas
Selain itu, gangguan tidur juga menjadi masalah yang sering dialami setelah perjalanan jauh. Jika selama liburan seseorang terbiasa tidur larut malam atau dalam posisi yang tidak nyaman saat perjalanan, tubuh akan kesulitan untuk kembali ke pola tidur yang normal. Akibatnya, rasa kantuk di siang hari bisa menghambat produktivitas saat kembali bekerja.
Dampak lain yang sering tidak disadari adalah penurunan konsentrasi dan fokus. Rasa lelah dialami dan tidak diatasi dengan baik bisa membuat seseorang sulit berkonsentrasi, bahkan dalam tugas-tugas sederhana sekalipun. Ini bisa berbahaya terutama bagi mereka yang bekerja di bidang yang membutuhkan ketelitian tinggi atau harus mengendarai kendaraan dalam perjalanan pulang.
Selain itu, ada pula faktor psikologis yang perlu diperhatikan. Rasa enggan untuk kembali bekerja setelah liburan bisa menyebabkan stres yang berkepanjangan. Jika tidak dikelola dengan baik, stres ini bisa berujung pada penurunan motivasi kerja, bahkan berpotensi menyebabkan burnout dalam jangka panjang.
Bagaimana Cara Mengatasi Kelelahan Pasca-Arus Balik?
Menghadapi arus balik dengan kesiapan yang baik adalah kunci agar tubuh tetap fit dan siap kembali beraktivitas. Salah satu hal pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup sebelum berangkat. Jangan memaksakan diri untuk langsung pulang setelah melakukan banyak aktivitas tanpa jeda. Jika memungkinkan, sediakan satu hari ekstra untuk beristirahat sebelum kembali ke kota.
Selain itu, menjaga pola makan yang sehat sangat penting. Selama liburan, banyak orang mengonsumsi makanan berlemak dan tinggi gula tanpa memperhatikan keseimbangan nutrisi. Setelah kembali, pastikan tubuh mendapatkan asupan makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin agar daya tahan tubuh tetap terjaga.
Hidrasi juga tidak boleh diabaikan. Banyak orang lupa untuk minum air yang cukup saat perjalanan panjang, padahal dehidrasi bisa memperburuk rasa lelah dan menurunkan daya konsentrasi. Membawa botol air sendiri dan menghindari minuman berkafein berlebihan bisa membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Selain itu, setelah tiba di rumah, jangan langsung memforsir tubuh dengan aktivitas berat. Beri kesempatan untuk beradaptasi kembali dengan ritme kehidupan sehari-hari. Jika memungkinkan, lakukan peregangan atau olahraga ringan untuk membantu melancarkan peredaran darah dan mengurangi ketegangan otot akibat duduk terlalu lama selama perjalanan.
Pentingnya Mengatur Waktu Kembali dari Mudik
Banyak orang memilih untuk kembali ke kota sehari sebelum masuk kerja, tanpa menyadari bahwa hal ini bisa berdampak buruk pada kondisi tubuh. Pulang di hari terakhir sebelum bekerja berarti tidak ada waktu untuk memulihkan diri, sehingga tubuh langsung dipaksa untuk kembali ke rutinitas dalam kondisi yang belum sepenuhnya siap.
Idealnya, perjalanan arus balik sebaiknya dilakukan beberapa hari sebelum hari kerja dimulai. Dengan begitu, ada waktu untuk beristirahat, menyesuaikan kembali pola tidur, serta mempersiapkan mental untuk menghadapi pekerjaan.
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025