Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Administrasi

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Beli Parcel Online Milik Teman Lebih Aman dan Nyaman

13 Mei 2020   05:08 Diperbarui: 13 Mei 2020   05:06 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beli Parcel Online Milik Teman Lebih Aman dan Nyaman
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masih ngotot belanja offline?

Pemerintah daerah di Indonesia memberlakukan PSBB atau PKM, dengan demikian ada pembatasan untuk keluar rumah. Masih keukeuh belanja parcel sendiri atau keluar rumah?

Percaya, deh. Memang ada kelebihan dari belanja langsung ke tokonya, yakni bisa langsung lihat barang dan ngobrol sampai memble. Syukur-syukur boleh mencicipi sebelum membeli. Kadang ada, lho penjual yang baik hati dan nggak sombong menyediakan sepiring makanan yang akan dijual. Tak kenal maka tak sayang, begitu barangkali prinsipnya, kalau nggak ada tester gimana mau yakin beli?

Tapi ingat, ada sisi negatifnya belanja sendiri saat pandemi yang tadinya mau belanja eee... sudah capek dulu karena cari tempat parkir susah lah, antrinya panjang lah (jarak 1-2 meter tiap orang dan hanya satu-dua orang yang boleh masuk toko lainnya di luar), anaknya rewel lah, lupa masker di tas satunya lagi lah. Ah, pusiiing.

Begitulah ending-nya. Menurut hemat saya beli parcel online milik teman lebih aman dan nyaman. Maklum, banyak modus penipuan di online shops. Nggak di Indonesia, nggak di Jerman, sama saja. Lewat teman yang sudah kenal akrab, nggak bakal tipu-tipu. Selain itu kita nggak capek-capek milih barang karena sudah ada rekomendasi, lebih cepat, murah (harga teman) dan hanya satu klik ternyata kita juga ikut sedekah, lho. Maklum, masa pandemi gara-gara covid19 membuat bisnis apa saja, selain alat dan material kesehatan, jadi lesu. 

Itu pendapat saya. Bagaimana dengan opini Kompasianer?  Pssssst, berbeda pendapat boleh tapi jangan jutek, ini lagi bulan ramadan. 

Selamat berpuasa bagi yang menjalankan. (G76)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun