M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Penulis

Book, movie/series, and fiction enthusiast contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Nasib Pekerja Retail Ketika Nyaris Tak Libur di Hari Raya

31 Maret 2025   19:22 Diperbarui: 1 April 2025   08:03 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasib Pekerja Retail Ketika Nyaris Tak Libur di Hari Raya
Ilustrasi by Adobe Stock

Momen Hari Raya Idul Fitri menjadi salah satu waktu yang dinantikan setiap tahunnya. Kita punya jatah libur dan cuti bersama, dapat THR, hingga berkesempatan pulang kampung untuk merayakan lebaran bersama keluarga besar. Oleh karena itu, banyak orang memanfaatkan momen ini meski nantinya harus bermacet-macetan di jalan ataupun melakukan war untuk mendapatkan tiket mudik.

Meski begitu, ada beberapa jenis pekerjaan yang justru tetap mengharuskan masuk di hari besar seperti Idul Fitri ini, di mana salah satunya adalah pekerja retail. Banyak jenis perusahaan retail yang kita kenal, seperti bidang fashion, FnB, minimarket, hingga kebutuhan rumah tangga lainnya.

Coba deh Kompasianer perhatikan, ketika detik-detik menjelang lebaran hingga Hari H nya, mal-mal pasti semakin ramai, tempat makan tetap buka, dan minimarket pun tetap beroperasional bahkan sampai 24 jam. Ini menjadi contoh nyata bahwa 'permintaan pasar' itu masih ada sehingga para pelaku usaha retail tetap membuka tempatnya untuk mendapatkan omzet.

Sebagai karyawan retail beberapa tahun ke belakang, saya tentu paham betul bahwa hal ini seperti dua sisi mata koin bagi kami. Jelas, kesempatan berkumpul di hari raya semakin kecil karena tetap harus bekerja, meskipun di satu sisi nantinya akan ada insentif khusus yang diberikan perusahaan dengan jumlah yang lumayan.

Maka di tulisan inilah saya mencoba mengulik lebih jauh tentang fenomena ini untuk memberikan informasi dari sudut pandang lain bagi para pembaca di sini. Yuk, langsung simak!

SEJAK AWAL, WAKTU LIBUR MEMANG TIDAK MENENTU

Sebuah usaha retail nyaris tidak pernah tutup. Hari libur, weekend, tahun baru, bahkan hari raya. Hal ini membuat kami para pekerjanya memiliki waktu libur yang tidak menentu di mana kebanyakan di hari weekday. Kalau libur kebetulan bertepatan dengan tanggal merah, ya itu sebuah keberentungan saja.

ilustrasi by 99updates.id
ilustrasi by 99updates.id

Biasanya dalam waktu satu minggu, pekerja retail memiliki jatah libur sehari dengan jadwal masuk menggunakan shift. Ya ada kelebihan dan kekurangannya sih. Kalau masuk siang, misalnya, bisa lebih santai, tapi pulangnya akan lebih larut.

Sementara itu ketika menjelang hari raya, jadwal akan dibuat oleh Supervisor/Manajer/Kepala Toko dengan mengkondisikan situasi di tempat kerja. Nantinya akan ada yang kebagian masuk di hari raya, lalu hari keduanya libur. Atau sebaliknya, di mana lebaran pertama libur namun di hari keduanya nanti masuk.

Tentu ini sudah menjadi risiko pekerjaan yang sejak awal tertuang di kontrak, sehingga setiap pekerja retail telah memahami dan tetap terasa adil atas konsekuensi ini.

MOMEN BESAR HARI RAYA YANG MENGURAS TENAGA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun