Gizi Holistik
Gizi Holistik Mahasiswa

Kumpulan Tulisan Mahasiswa Program Studi Gizi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Asupan Gizi untuk Anak yang Sedang Belajar Puasa Ramadan

15 April 2022   11:00 Diperbarui: 15 April 2022   12:54 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asupan Gizi untuk Anak yang Sedang Belajar Puasa Ramadan
ilustrasi | kompas.com

Puasa ramadhan merupan puasa wajib yang dilaksanakan oleh umat muslim setiap satu tahun sekali saat memasuki bulan suci ramadhan. Bagi umat muslim puasa ramadhan merupan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap orang jika tidak dilaksanakan saat bulan ramadhan karena sakit atau ada halangan lainnya yang tidak memungkin untuk berpuasa, maka puasa tersebut harus di ganti dengan puasa di hari lain. Puasa  wajib dilaksanakan oleh umat muslim apa bila usia orang tersebut sudah memasuki usia remaja atau akil baligh.

Agar puasa yang dijalankan bisa dilakukan dengan lancar saat seseorang tersebut sudah diwajibkan berpuasa, maka diperlukan pengajaran pada saat anak masi usia dini untuk berlatih berpuasa agar saat sudah usia remaja atau akil baligh dia sudah terbiasa dan lancar melaksanakan ibadah puasanya.

Anak bisa di ajak untuk mengikuti puasa ramadhan jika anak sudah siap dan tertarik untuk berpuasa, maka orangtua dapat menuntunnya untuk melakukan puasa Ramadhan.  Selain mengajarkan mengenai kewajiban berpuasa orangtua juga harus menjelaskan kepada anak  bahwa makna puasa bukan hanya sekadar tidak boleh makan dan minum saja, tetapi juga harus jujur pada dirinya sendiri bahwa dia melakukan puasa dengan benar dan tidak makan secara sembunyi -- sembunyi, karena terkadang kebanyakan anak sekarang berpuasa karena takut oleh orang tuanya, bukan karena keinginannya sendiri.

Dalam mengajarkan anak berpuasa untuk pertamakali orang tua bisa mengajarkan dengan secara bertahap sesuai dengan kemampuannya,untuk tahap pertama bisa dilakukan dengan cara berpuasa setengah hari saja, jika anak sudah bisa menahan lapar setengah hari orang tua bisa meningkatkan lama waktu puasanya, semisal sampai ashar atau lebih dari ashar. 

Jika anak sudah sering berlatih berpuasa di usia 4 -- 5 tahun maka pada saat anak sudah memasuki usia sekolah dasar atau usia 7 atau 8 tahun anak bisa berlatih puasa sampai magrib. Dalam melatih anak agara bisa tahan berpuasa hingga magrib bisa dilakukan beberapa cara di antaranya orang tua bisa memberikan motivasi untuk anak agar mau berpuasa sampai tamat, salah satunya dengan cara di berikan reward di akhir ramadan jika anak sanggup berpuasa hingga tamat, selain itu juga orang tua bisa mengajak anak untuk melakukan kegiatan agar rasa lapar yang di alami anak teralihkan. 

Selain itu juga orang tua harus memperhatikan waktu sahur dan berbuka anak, dikarenakan anak tersebut sedang belajar berpuasa maka anak dapat melakukan sahur dekat dengan waktu imsak dan melakukan puasa di awal waktu berbuka atau disegerakan. Selain itu juga orang tua harus memperhatikan pola makan anak saat sahur dan berbuka, asupan makan anak harus seimbang yaitu harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang cukup. Hal yang paling penting yaitu konsumsi cairannya harus terpenuhi dengan cara konsumsi air putih sesuai kebutuhan. kebutuhan cairan anak bisa mencapai 100 -- 200 ml per kg berat badan perhari, untuk memenuhi asupan cairan bisa di lakukan dengan cara memberikan air putih pada saat saur dan jangan memberikannya minuan manis.

Ada pula asupan gizi yang dapat diberikan pada anak agar tidak mudah lapar dan haus saat sedang berpuasa, salah satunya adalah dengan cara tetap terhidrasi agar tidak mudah haus pada saat menjalankan puasa, agar anak tidak mudah haus saat berpuasa selain dari mengkonsumsi air putih kita juga dapat memberikan beberapa buah yang kaya air untuk di konsumsi agar tetap terhidrasi seperti semangka, jeruk, stroberi, dan melon. 

Cara agar anak yang baru belajar puasa agar tidak mudah lapar pada saat berpuaa yaitu hindari makan junk food pada waktu sahur, memang memilih makanan junk food pada sahur merupakan cara cepat dan praktis, namun junk food merupakan salah satu makanan yang mengandung kadar garam yang tinggi sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan asupan natrium dalam tubuh. Selain itu juga junk food merupakan salah satu makanan yang mengandung tinggi lemak, lemak yang terkandung pada junk food adalah lemak trans atau lemak jahat, kandungan lemak pada junk food tersebut dapat menyebabkan rasa lapar datang lebih cepat.

Adapula makanan yang dapat di konsumsi pada saat sahur agar anak bisa tahan lapar lebih lama yaitu adalah makanan yang mengandung tinggi protein. Protein dapan membuat rasa kenyang lebih lama dibadingkan karbohidrat dan lemak, karena protein memiliki waktu transit yang lebih lama sehingga molekul protein yang kompleks membuat proses denaturasi lebih sulit. 

Protein dapat menstimulasi sekresi hormon kolesistokinin dan glucagon like peptide (GLP-1) secara lebih efektif. Kolesistokinin dan GLP-1 adalah hormon yang disekresikan oleh sel endokrin duodenum untuk meningkatkan rasa kenyang dan memperlambat pengosongan lambung. Selain itu, peningkatan konsentrasi asam amino menstimulasi terjadinya glukoneogenesis sehingga mencegah penurunan kadar glukosa darah (Fathimah, 2015). Protein juga memperlambat sekresi ghrelin postpandrial, yaitu hormon yang merangsang nafsu makan. Hal tersebut sudah tebukti dalam jurnal penelitian tentang "Pengaruh Pemberian Sarapan Tinggi Protein Terhadap Tingkat Rasa Kenyang Wanita Obesitas."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun