Kumpulan Tulisan Mahasiswa Program Studi Gizi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik
Gizi untuk Anak yang Sedang Belajar Menjalankan Ibadah Puasa
Puasa pada bulan Ramadhan adalah salah satu rukun Islam ke- 4 yg harus dilakukan pada setiap umat muslim di seluruh dunia, tanggung jawab mendidik dan melatih anak berpuasa diberikan pada kedua orang tua, lantaran orang tua lah pendidik pertama yg memperkenalkan kewajiban-kewajiban ibadah puasa tersebut pada anak semenjak usia dini. Melatih anak berpuasa memerlukan cara atau metode yg sempurna, sebagai akibatnya ibadah puasa itu tidak terkesan sebuah pemaksaan pada anak.
Banyak orang tua kadang risi menganjurkan anak berpuasa dalam usia dini, khawatir anak sakit, lemah, kurang gizi, sakit dan sebagainya. Padahal puasa bagi anak-anak adalah media pembersih & latihan ketahanan fisik & mental anak sebagai lebih baik. Mewajibkan anak berpuasa tidaklah spontan, melainkan menaruh latihan pembiasaan terlebih dahulu, lantaran ibadah puasa itu bukan hanya melawan hawa nafsu dari lapar dan haus, namun wajib membiasakan anak bangun sahur ketika anak sedang nyenyak tidur.
Setiap orang tua niscaya merasa bangga & senang jika anaknya telah niat menunjukkan buat belajar berpuasa. Puasa bagi anak-anak bukanlah suatu kewajiban, tetapi buat memantapkan anak bisa berpuasa memerlukan latihan dan bimbingan berdasarkan orang tua. Di mulai berdasarkan membiasakan bangun sahur, menikmati sajian buka puasa & tarawih, semuanya wajib diperkenalkan semenjak usia dini. Ketika umurnya sudah cukup dan beranjak remaja, maka anak harus di bisakan dan memberitahukan bahwa puasa itu huhukumnya wajib kepada orang-orang yang beriman.
Menaruh asupan gizi yg sehat pada anak, mengingatkan anak memerlukan tenaga dan perkembangannya, memberinya hadiah. Kedatangan bulan Ramadhan menjadi bulan latihan bagi anak-anak, adalah saat yg sempurna buat memasukkan nilai-nilai akhlak pada mereka, misalnya perilaku jujur (tidak berbohong), dermawan, disiplin, tanggung jawab, tabah dan pemaaf. Setelah anak memberitahukan niatnya buat berpuasa, berikan lah penghormatan & rasa syukur pada Allah bahwa anak kita bisa menjalankan puasa walaupun hanya 1/2 hari atau beberapa jam saja.
Tetapi dorongan buat terus melakukan puasa yg paripurna terus dilakukan, hingga usia anak sahih-sahih sudah siap menjalankan puasa secara penuh. Pembahasan puasa disebut dengan Shaum yang berasal dari Bahasa Arab : Kata tersebut secara Bahasa memiliki arti mencegah atau menahan, merupakan ibadah yang bersifat wajib untuk dilaksanakan ketika bulan Ramadhan telah tiba. Pelaksanaan puasa yang sesuai dengan syariat islam adalah dengan menahan diri dari makan minum serta semua perbuatan yang dapat membatalkan puasa dari terbitnya matahari hingga matahari tenggelam dengan diawali niat yang sudah tercantum dalam kitab suci Al-Qur'an.
Puasa ditujukan untuk dapat membentuk serta menanamkan sikap-sikap teladan dan meningkatkan ketakwaan seorang Muslim kepada Allah SWT. Padahal, pada anak-anak, makanan berperan sebagai penghasil energi yang menjalankan semua sistem di dalam tubuh, menggantikan sel-sel somatik yang rusak serta mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan. Selain itu, asupan makanan membantu mencegah dan mengobati penyakit. Kehadiran glukosa mempertahankan keadaan tubuh yang stabil (homeostasis) dan memungkinkan berbagai aktivitas sehari-hari. Glukosa merupakan sumber energi bagi otak, hati, otot, sel darah merah, dan sel lemak. Otak dan sel darah merah tidak dapat menghasilkan glukosa sendiri, tetapi mereka bergantung pada kadar gula darah dalam tubuh.
Di sisi lain, kadar gula darah dalam tubuh dapat dipertahankan dengan makan. Makanan yang kita makan dapat menjaga kadar gula darah dalam tubuh hingga 4 jam. Misalnya, jika anak makan pagi jam 6 pagi, kadar gula darah dalam tubuh bisa berlanjut hingga jam 10 pagi. Oleh karena itu, penting bagi anak usia sekolah untuk sarapan pagi. Tubuh anak akan stabil, sehingga anak bisa lebih fokus dan menyerap pelajaran.
Setelah 4 jam, untuk mempertahankan kadar gula darah, tubuh mulai memecah simpanan glukosa, yang disebut glikogen, yang disimpan terutama di hati dan otot. 16 jam setelah makan, dalam apa yang disebut periode lapar awal, glukosa tidak lagi diserap oleh tubuh dari simpanan yang disimpan di hati dan otot. Pada tahap ini, sumber energi dapat berasal dari pemecahan lemak (keton) dan protein. Jika masa kelaparan berlangsung lama atau kronis, pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terganggu.
Saat berpuasa asupan gizi seimbang tetap menjadi panduan utama pada anak, yang digambarkan sebagai tumpeng gizi seimbang. Komponen yang perlu di perhatikan yaitu konsumsi bahan makanan pokok sebanyak 3-8 porsi, sayuran 3-4 porsi, buah 2-3 porsi, lauk hewani dan nabati 2- 4 porsi. Komponen di atas tentunya harus disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, BB dan TB anak. Asupan cairan anak juga harus tercukupi, yang kebutuhannya sekitar 1500-2500 mL/hari, tergantung dari usia anak.
Prinsip utama pada anak yang sedang belajar menjalankan ibadah puasa 1. Pastikan anaksehat dan berstatus gizi cukup. 2. Bersahurlah dekat waktu imsak dan berbukalah segera setelah adzan magrib berkumandang. 3. Ketika sahur dan buka konsumsi makanan yang tepat seperti gizi seimbang pada anak. 4. Berbuka dengan makanan yang manis, seperti buah-buahan yang memiliki gula alami.