Kumpulan Tulisan Mahasiswa Program Studi Gizi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik
Gizi untuk Anak Belajar Puasa
Gizi merupakan zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan Kesehatan tubuh. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan status kesehatan. Gizi seimbang dapat memberikan nutrisi lengkap misalnya, nasi merupakan sumber utama kalori, namun rendah vitamin dan mineral. Selain itu , buah dan sayur juga kaya akan vitamin, mineral, dan serat, namun rendah kalori dan protein. Empat pilar gizi seimbang yaitu mengonsumsi makanan yang beragam, membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan aktivitas fisik, memantau dan mempertahankan berat badan seimbang atau normal.
Sekarang ini kita sedang memasuki bulan suci Ramadhan dimana hukumnya wajib bagi setiap umat muslim. Sedangkan bagi anak-anak belajar puasa bisa dilakukan saat mereka sudah siap secara umur juga didukung dengan kondisi fisik yang sehat. Usia yang dianjurkan untuk belajar puasa pada anak mungkin bisa dilakukan pada saat anak mencapai usia 3-4 tahun sehingga orang tua bisa menganjurkan anaknya untuk belajar puasa.
Di usia ini orang tua bisa memberi pemahaman tentang puasa kepada sang anak untuk memahami aturan bagaimana belajar puasa, seperti menahan haus dan lapar. Pada saat anak memasuki usia sekolah orang tua bisa mengajak anak berpuasa. Pada saat usia sekolah ini orang tua bisa mengajarkan makna berpuasa termasuk kewajiban yang harus dijalani. Puasa juga sebaiknya dilakukan pada anak dengan kondisi fisik yang sehat dan tidak sakit. Memenuhi asupan nutrisi anak pada saat berpuasa tidak boleh sembarangan, meski asupan nutrisi yang dibutuhkan anak sama seperti saat tidak puasa. Orang tua juga harus lebih teliti dalam pemilihan porsi makan dan asupan makan yang baik yang seperti apa yang bagus dikonsumsi untuk anak-anak yang sedang belajar puasa. Menu sahur dan berbuka puasa juga harus diperhatikan untuk mencukupi kondisi gizi sang anak agar puasa yang dilakukan berjalan dengan lancar .
Saya sendiri juga dulu melakukan belajar puasa pertama kali pada saat anak-anak sekitar umur 4 atau 5 tahun disitu saya mulai belajar berpuasa sampai waktu dzuhur yaitu hanya melakukan puasa setengah hari. Mungkin anak-anak seumuran begitu masih bisa dikatakan belum cukup umur untuk melakukan puasa penuh sampai magrib dengan umur yang mungkin masih anak-anak dan kegiatan aktivitasnya yang biasanya sering main bersama teman-temannya dengan pantauan orang tuanya tentunya.
Pada saat memasuki usia sekolah baru orang tua saya menganjurkan untuk belajar puasa penuh sampai magrib. Menu sahur dan berbuka yang harus ada yaitu makanan dengan kandungan gizi yang baik bagi tubuh, orang tua saya selalu memasak menu makan yang sehat dan tidak lupa selalu mengutamakan konsumsi buah dan sayur pada saat sahur maupun berbuka. Dengan kita mengonsumsi buah dan sayur pada saat sahur dan berbuka itu sudah termasuk kedalam mengkonsumsi makanan yang sehat, konsumsi makanan yang sehat tentunya bukan hanya buah dan sayur saja kita juga harus mengkonsumsi makanan lainnya seperti daging, makanan yang berserat, makanan yang berprotein dan berlemak baik.
Pilih asupan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Karna itu juga tak kalah penting, ada beberapa jenis makanan yang bisa membuat sang anak kenyang lebih lama saat berpuasa. Seperti contohnya makanan yang bisa diberikan pada saat sahur yaitu beras merah, ubi, kacang hijau, gandum, roti, pisang, atau susu. Menu sahur yang dibuat juga diusahakan dengan tampilan semenarik mungkin agar si anak semangat makan dan berpuasa. Sedangkan saat berbuka anak bisa mengkonsumsi makanan seperti nasi putih, kentang, donat, cokelat, atau es teh. Makanan tersebut untuk mengganti kekurangan asupan gula.
Dapat disimpulkan juga bahwa gizi untuk anak belajar puasa harus disesuaikan dengan kecukupan nutrisi sang anak, karena jika anak mengalami kekurangan gizi pada saat berpuasa itu akan mengakibatkan sang anak tidak kuat dalam menjalankan proses belajar puasa. Konsumsi makanan sang anak dalam berpuasa juga harus diperhatikan seperti orang tua harus memberikan asupan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Anak yang berpuasa juga harus cukup umur dan memiliki kondisi fisik yang sehat, karena secara biologis tubuh akan bertahan tanpa asupan makanan selama berjam-jam nutrisi yang baik juga penting untuk menjaga metabolisme tubuh sikecil yang sedang berpuasa.
*Tulisan ini dibuat oleh Evina untuk memenuhi tugas mata kuliah "Gizi Daur Kehidupan"