Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.
Tips Sederhana agar Finansial Sehat Selama Ramadan, Kudu Disiplin Menjalaninya

Keinginan manusia bisa saja tidak terbatas. Setelah memiliki benda ini, pengen mendapatkan barang lain.
Namun sering kali diperhadapkan dengan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki. Salah satunya ya cuan.
Finansial adalah salah satu sumberdaya yang dimiliki oleh semua orang dengan kepemilikan jumlah yang variatif.
Bagi yang memiliki cuan yang sangat terbatas, jangankan merealisasikan keinginan yang begitu banyak. Memenuhi kebutuhan pokok saja kadang harus membuat pilihan yang sulit.
Para pakar dan praktisi, termasuk teman saya yang seorang fasilitator pengelolaan keuangan keluarga memberikan beberapa tips.
Jalan terbaik adalah membuat pilihan untuk memenuhi kebutuhan. Ini perlu dilakukan dengan cara membuat daftar kebutuhan dan menentukan prioritas pilihan.
Nah, ada beberapa langkah yang bisa ditempuh yang dapat juga diterapkan selama bulan Ramadan. agar finansial keluarga tetap sehat. Tentunya dengan beberapa penyesuaian yang perlu.
1. Menentukan pendapatan dan pengeluaran bulanan
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencatat semua sumber pendapatan dan perkiraan pengeluaran bulanan.
Pengeluaran tersebut meliputi kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan, kesehatan, tagihan bulanan, cicilan, dan tabungan.
2. Mengatur prioritas pengeluaran
Selanjutnya, menetapkan prioritas pengeluaran yang paling penting.
Dimulai dari kebutuhan pokok dan urgen berupa makanan, transportasi, dan tagihan-tagihan.
Selain itu, alokasi untuk pembayaran utang dan alokasi tabungan rutin untuk masa depan, termasuk tabungan pendidikan dan kesehatan.
Hal yang perlu dihindari adalah pengeluaran yang tidak perlu agar bisa mengalokasikan lebih banyak dana untuk kebutuhan esensial.
3. Membuat rencana belanja untuk Ramadan
Kebutuhan selama bulan Ramadan perlu direncanakan. Bahkan ada keluarga yang membuat anggaran belanja secara terperinci.
Kebutuhan yang dirinci seperti makanan untuk sahur dan berbuka, bahan pokok, dan persiapan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Terpenting pula adalah bahwa anggaran harus ditetapkan secara rasional atau masuk akal.
Anggaran pun harus disesuaikan dengan kebutuhan keluarga inti yang ada.
4. Memanfaatkan promo dan diskon
Mencari promo dan diskon dari berbagai toko atau pusat perbelanjaan untuk memaksimalkan belanja itu perlu.
Tidak usah khawatir karena apa yang dicari itu sudah ada dalam daftar kebutuhan.
Bisa juga berbelanja secara online. Perlu diusahakan untuk selalu membandingkan harga dan mempertimbangkan untuk membeli dalam jumlah besar agar mendapatkan diskon lebih besar.
5. Memantau dan mengevaluasi pengeluaran
Selama bulan Ramadan, harus memantau terus pengeluaran yang ada agar tetap sesuai dengan rencana anggaran yang telah dibuat.
Hasil pantauan ini perlu dievaluasi secara berkala, apakah ada pengeluaran yang bisa dikurangi atau dihilangkan.
Dengan kata lain, evaluasi bermanfaat untuk merevisi pengeluaran dan menghemat yang bisa dihemat.
6. Mengalokasikan dana untuk sedekah
Dana untuk sedekah perlu dialokasikan dalam perencanaan selama bulan Ramadan.
Sebab sedekah adalah bagian penting dalam ibadah dan akan membawa berkah bagi keuangan.
Dengan membuat rencana anggaran yang cermat dan disiplin dalam menjalankannya maka finansial selama bulan Ramadan dan sesudahnya akan tetap sehat.
Disiplin adalah kunci keberhasilan menjalankan perencanaan
Dalam beberapa kali pertemuan dengan para ibu, muncul keluhan bahwa pada awal mula mereka rajin merencanakan, memantau, dan mengevaluasi pengeluaran. Semuanya tercatat dengan rapi.
Namun itu terjadi hanya beberapa hari saja. Selanjutnya, tidak ada lagi kegiatan perencanaan, catatan pengeluaran dan evaluasi rutin.
Setelah didiskusikan, ditarik kesimpulan bahwa mandeknya pelaksanaan perencanaan anggaran belanja rumah tangga adalah karena tidak disiplin menjalankan apa yang harus dilakukan.
Oleh karena itu seseorang yang mengelola keuangan rumah tangga, harus memiliki disiplin dan kesadaran dalam mengikuti rencana anggaran belanja yang telah dibuat.
Disiplin ini harus disertai komitmen untuk mematuhi batas pengeluaran yang telah ditetapkan. Tak hanya dilakukan sendiri, tetapi melibatkan seluruh anggota keluarga.
Dengan saling berkomunikasi dan bekerja sama, kesehatan finansial dalam rumah tangga dapat dipertahankan.
Semua kebutuhan bisa terpenuhi. Sementara keinginan dapat ditunda, bahkan disingkirkan dulu.***
Content Competition Selengkapnya
Suasana Hati Usai Minta Maaf dan Memaafkan
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025