Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Petani

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Cerita Toleransi Tak Jauh, Dia Ada di Sini

31 Maret 2024   11:42 Diperbarui: 31 Maret 2024   11:51 1764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Toleransi Tak Jauh, Dia Ada di Sini
Mari bangun toleransi di antara kita (dok foto: kabardamai.id)

Meskipun konflik SARA ada, toleransi antar umat beragama, suku, dan etnis di Indonesia juga terlihat.

Bahkan mayoritas bangsa Indonesia masih komitmen untuk hidup toleransi di tengan kemajemukan bangsa.

Banyak contoh yang bisa dilihat, baik yang ditunjukkan oleh para tokoh agama, pemimpin negara, maupun sesama warga negara.

Namun bisa jadi contoh tersebut terlalu jauh dan dalam lingkup yang besar. Saya pribadi  mengalami yang namanya toleransi.

Toleransi itu hubungannya timbal-balik. Jangan terlalu berharap orang lain akan mengerti terhadap Anda, sementara Anda tak menjalankannya.

Nah, berikut ada 4 toleransi yang mungkin terlihat sederhana tetapi bisa menjadi bahan permenungan.

1. Toleransi di Kompasiana

Kompasiana memiliki jutaan anggota. Beragam latar belakang ada di sini.

Dari keberagaman agama ada Islam, Kristen Protestan dan Katolik. Ada juga agama Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan.

Tak hanya keberagaman agama. Juga keberagaman suku bangsa seperti Jawa, Sunda, Batak, Melayu, Dayak, Bugis, Manado, Flores, Ambon, Papua, dan masih banyak lagi.

Menariknya, semua anggota saling menghormati. Saling mendukung  satu sama lain.  

2. Toleransi dengan tetangga 

Sebelum tinggal di Kupang, kami tonggal di salaah satu ibukota kabupaten, namanya Kefamenanu.

Tetangga paling dekat beragama islam. Keluar masuk rumah, termasuk dapur sudah biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun