Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.
Hei Tetangga, Siti Markonah Mau Nikah Mei
Siti Markonah adalah seorang anak gadis asal desa terpencil. Setamat SMA, ia melanjutkan kuliah di salah satu kota besar di Indonesia.
Sekalipun berasal dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan dan tinggalnya di desa, Siti Markonah adalah bintang karena ia rajin belajar.
Terbukti, menjelang akhir kuliah IPK nya 3,7 dan mengakhiri kuliah dengan predikat Cumlaude saat diwisuda.
Simar, demikian biasa dipanggil teman seangkatan ini pun tak perlu bersusah payah melamar pekerjaan. Sebab sudah ada beberapa tawaran.
Bahkan Siti Markonah pun ditawari beasiswa untuk melanjutkan kuliah ke strata yang lebih tinggi. Ya, tinggal mempertimbangkan untuk memilih mana yang terbaik untuk dirinya.
Ibarat kata, setelah menunjukkan performanya, maka Markonah tinggal memetik hasilnya. Tak melamar tetapi dilamar oleh perusahaan.
Tak tanggung-tanggung, Simar dilamar oleh 2 perusahaan buat bekerja dan 1 lembaga untuk kuliah.
Setelah timbang sana dan timbang sini, pikir siang dan malam, akhirnya Simar memutuskan untuk menerima lamaran salah satu perusahaan untuk bekerja.
Siti Markonah lebih memilih untuk bekerja. Sebab masih ada dua adiknya di kampung yang memerlukan biaya.
"Hidup tak boleh egois", demikian kata Siti Markonah ketika ditanya teman satu gengnya ketika ia memutuskan untuk bekerja.