sebagai Kontributor menulis Opini pada Surat Kabar Harian Pontianak Post, Penulis Artikel terproduktif pada Website DJKN dan penulisan lainnya
Renunganku, Menggapai Insan Bertaqwa
Hanya Muslim/Muslimah yang beriman yang diperintahkan Allah untuk berpuasa. Bukan untuk semua manusia. Karena berpuasa itu sebenarnya sangat berat. Makna sesungguhnya adalah bukan semata tidak makan dan minum dan meninggalkan larangan lainnya. Lebih dari itu, puasa mengharuskan kita juga untuk meninggalkan kemaksiatan, mendekatkan ruhiyah melalui peningkatan beribadah dari shubuh hingga maghrib tiba.
Terkadang puasaku masih seperti dahulu saja, masih klasik hanya untuk tidak minum dan makan dan larangan lainnya. Sedangkan ruhiyahku masih belum beranjak meningkat intimasinya kepada Allah. Hati dan jantungku tidak bergetar lalai meninggalkan amalan sunnah. Padahal Allah lebih dari cukup memberikan aku nikmat dan rezeki yang sungguh berlimpah.
Sebagaimana Allah perintahkan dalam Surat Albaqarah ayat 183, puasa telah diperintahkan kepada umat yang terdahulu agar menjadi bertaqwa. Mungkin sudah 40 tahunan lebih aku berpuasa, namun makna bertaqwa belum sepenuhnya melekat di hati dan tubuhku. Makna bertaqwa melaksanakan seluruh kewajiban yang diperintah Allah dan meninggalkan segala larangannya. Namun hingga saat ini sengaja atau tidak sengaja aku tetap berbuat dosa.
Harapanku Allah Maha Pengampun, sebagai tumpuanku untuk meminta ampunanNya. Memohon agar dosaku dihapuskan, tidak ditampakkan kepada orang lain. Tapi hingga sampai kapankah aku melanggar laranganNya? Semoga doaku setiap hari dan setiap malam dikabulkanNya.
Allah menjanjikan kepada orang yang bertaqwa akan memberikan solusi terhadap semua permasalahan yang dialaminya. Dan Allah juga memberikan rezeki yang tidak disangka-sangka kepada insan yang bertaqwa. Makanya ketika doa kita sulit terkabul, mungkin dikarenakan dosa dan kelalaian kita yang teramat banyak. Dan mengabaikan untuk segera meminta ampunanNya. Menganggap ringan dan sepele atas perbuatan dosa yang diperbuat hingga berkarat sulit untuk dibersihkan.
Semoga di hari yang ke sepuluh Ramadhan, Allah memaafkan segala kesalahan dan dosaku. Dan aku bisa memperbaiki prilaku dan perbuatan untuk menggapai insan yang taqwa. Aamiin.