Gusti Imam Nugroho adalah Mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, Ia juga berprofesi sebagai Guru disalah satu sekolah di DKI Jakarta. Dalam hal ini Gusti Imam Nugroho pernah memiliki pengalaman dalam Bidang Organisasi Kemahasiswaan didalam Kampus, Ia pernah menjadi Anggota Organisasi Internal Kampus di Universitas Indraprasta PGRI. dan ia juga pernah menjadi Anggota Organisasi Extra Kampus yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Dalam hal ini beliau adalah mahasiswa yang sangat Aktif ketika dikampus atau pun ranah kehidupan sosial.
Tradisi Idul Fitri Di Indonesia
Para Pembaca yang budiman, Sudah kita ketahui bersama bahwa bangsa kita memiliki berbagai suku, adat dan budaya yang berbeda-beda, walaupun berbeda tetap satu, Dan tak akan pernah putus tali silaturahminya, Mengapa demikian karena sudah kita ketahui bersama tradisi mudik sudah menjadi tradisi bangsa kita.
Walaupun jauh, Ongkos yang begitu mahal, Tetapi masyarakat kita tetap pulang kampung menemui orang tua, Keluarga ataupun kerabat dikampung halamannya, Untuk saling bersilahturahmi berkumpul bersama-sama merayakan Hari Raya Idhul Fitri bersama sanak family didesa nya.
Masyarakat Indonesia percaya kebaikan dari silahturahmi itu banyak sekali, Diantaranya memperbanyak rezeki, Memperpanjang usia, Mempererat hubungan satu sama lain dengan saling mengunjunginya.
Dari Anas RA : Bahwasanya Rasulullah S.A.W Bersabda:
“Barang siapa ingin diluaskan rezeki nya dan dipanjangkan umurnya, Maka hendaklah ia bersilahturahmi “ ( HR. Bukhori Muslim)
Masyarakat kita juga tetap menjalin silahturahmi dengan keluarga dan tetangga, Ketika selesai sholat Idul Fitri, Mereka saling kunjungi mengunjungi keluarga. Orang tua, tetangga Mereka, Untuk mempererat silahturahmi.
Setelah silahturahmi, biasanya masyarakat berziarah kemakam orang tua ataupun keluarganya, Untuk mendoakan mereka yang telah meninggal dunia, Mendapatkan kebaikan dialam kuburnya.
Dengan demikian baiknya dan banyak manfaat yang didapat dari acara mudik, tetap masyarakat kira laksanakan walaupun seberat apapun medan, Biaya yang dikeluarkan, Mereka tetap mengedepankan silahturahmi, Supaya bisa berkumpul dengan keluarga didesa, Begitu pula dikota kota besar, Walaupun tidak pulang kampung mereka tetap mengedepankan silahtuirahmi dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.