Lantunan "Sholawat Sumbang" Ibu adalah Lagu Religi Terbaikku
Harus diakui di tahun sama Opick tengah jaya, kami masih menempuh sekolah dasar, belum banyak pilihan lagu enak di sana, tak bisa dibantah lagu-lagu beliau cukup bisa untuk didengarkan pada masanya. Meski, untuk mendengarkan kembali hari ini agak susah, semenjak semua lagu dalam gadget kita sudah diatur algoritma.
Meski demikian, kalau andai Opick mengadakan konser di tempat terbuka, meramaikan ke sana bisa menjadi sebuah opsi, terutama di acara-acara dalam balutan musik modern. Tak bisa dibantah akan menjadi sebuah acara ceria di sana, di mana suara khas beliau berpadu dengan ragam beat musik populer masa kini.
Gambus
Setelah Opick, bisa dibilang ada sebuah jarak besar di sana, seperti tidak ada penyanyi religi tersisa pada masa-masa ini. Baru, beberapa tahun belakang kami mengenal Gambus, salah satu band paling kalem pernah kami temui.
Seperti tertulis dalam nama, Gambus diambil dari alat musik tradisional dari Melayu bernama sama. Terlepas dari kehangatan lagu dibawakan, Nissa Sabyan sebagai vokalis memerankan peran penting di sini, terutama dalam memberi warna tersendiri untuk band, selalu bisa tampil seperti Muslimah yang diimpikan semua, entah diinginkan oleh saudara atau saudari.
Meski demikian, sebagai bagian dari orang yang belum bisa menikmati musik religi, tetap berpegang teguh untuk memilih tidak mendengarkan lagu ini. Harus diakui tidak ada salah dalam sana, cuma memang tidak selera, juga tidak ada rasa terpaksa.
Terlepas dari lagu religi semua, masih ada satu bisa dinikmati, juga tidak masalah untuk didengarkan berkali-kali. Tak bisa dipungkiri suara yang tak bisa terganti, apalagi kalau bukan lantunan selawat Ibu di dalam rumah.
Mengapa demikian?
Tak bisa dibantah kalau dibandingkan dengan semua, entah Nisa atau Opick tanpa bias, jelas akan jatuh terbanting kalah jauh. Namun, semua selawat dilantunkan beliau selalu bisa menampilkan kehangatan yang tak bisa dijelaskan, juga tak bisa ditawarkan oleh orang lain.
Di samping itu, lantunan beliau tak bisa dibantah bisa menambah kehangatan dalam rumah, suasana hati susah bisa diubah menjadi gembira tanpa perlu memahami makna. Terlebih, kalau semua ini didengarkan menjelang waktu Isya', semua lelah seharian tak lagi terasa.
Terlepas dari semua, ibu juga memiliki hak untuk berselawat di rumah, melarang beliau untuk selawatan jelas bukan pilihan. Meski, tak bisa dipungkiri secara keseluruhan kami menikmati semua lantunanmu tanpa perlu paksaan, untukku suara sumbangmu masih yang terbaik dari semua pilihan.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
