Film Azab 'Nge-buat' Malas Tobat!
Terlepas dari semua, kami juga memahami film bergenre azab ini tayang setiap hari, bahkan di saat terbaik pernah mengejar tayang dua kali dalam sehari. Meski, harus dikatakan ini bukan alasan jelas, yang tidak semua pengkritik harus memahami.
Kesalahpahaman ampunan
Tak bisa dibantah salah satu faktor film genre ini sempat ramai adalah kesalahpahaman konsep ampunan tuhan, di mana digambarkan seolah tidak ada ampunan di dunia, semua proses pemakaman harus dikacaukan, melampaui keterbatasan pikiran dan menyebarkan pembodohan.
Di lain sisi, ini semua bagaimana mereka mengakhiri cerita selalu menjadi bagian terindah, di mana semua orang memberikan perhatian lebih dengan apa yang akan terjadi. Mungkinkah mereka mendatangkan molen betulan, atau cuma editan semata, selalu menjadi pembahasan menarik oleh penonton di rumah.
Dari sini kami sungguh sedih, betapa sempit kreativitas ditunjukkan oleh pelaku industri negeri ini, bagaimana semua orang ini bisa bertahan mencari periuk nasi dengan tindakan seperti bisa dibilang sebagai sesuatu yang sulit untuk dipahami.
Mari semua bersikap jujur, kita semua tak diharuskan melangkah sejauh ini, sejahat apa pun kelakuan seseorang dalam menjalani hidup di dunia modern, tidak ada satu kebenaran untuk kita memberikan hasil akhir seperti ini, meski tak bisa dipungkiri cuma dalam film.
Di akhir, kita semua harus mengingat jutaan anak besar dengan tontonan demikian, pemberian kesalahan pemahaman harian tak terbantahkan tak bisa dimaafkan.
Memberikan solusi lain
Sebelum ini, harus dikatakan tidak ada malah dengan promosi. Meski, kita semua tahu tujuan awal dari pembuatan film genre ini secara harian untuk mempromosikan salah satu agama populer di negeri ini, terlebih semua tokoh pendukung yang sudah dimainkan menghiasi sepanjang acara, tiap suasana dalam sana.
Bagaimanapun, kami juga datang dengan solusi, sesuai dengan tulisan barusan tentang tidak ada masalah dengan berbagai bentuk promosi. Sebagai penonton tulus, tentu kami lebih memilih menonton film murni untuk urusan ini, lebih menekankan inspirasi dibandingkan gimmick tiap adegan dalam sana. Tak terbantahkan gimmick bisa dilakukan, tetapi harus diselipkan dengan halus.
Orang-orang kreatif di sana tak bisa dibantah jauh lebih tahu tentang teknis ini semua.
Terlepas dari semua, pembuatan film dengan kualitas lebih baik tak bisa dipungkiri berkorelasi pasti dengan keberhasilan promosi. Meski, tidak ada peningkatan secara jumlah di sini, tetapi untuk urusan pesan disampaikan dari luar sini pasti mendapatkan perbaikan secara signifikan.