Toekang tjari serpihan masa laloe dan segala hal jang t'lah oesang, baik jang terpendam di bawah tanah mahoepun jang tampak di moeka boemi
Puasanya Orang Islam dan Orang Jain
Puasa adalah salah satu bentuk ritual kuno yang sudah ada sejak lama. Ritual ini mungkin sudah berkembang sejak era Mesir Kuno. Di dalam kepercayaan Islam, ibadah puasa sudah ada sejak manusia masa Nabi Adam. Diceritakan setelah dikeluarkan dari Surga kulit nabi Adam menghitam akibat perbuatan dosa yang ia lakukan. Ia kemudian diperintahkan berpuasa selama empat puluh hari oleh tuhan untuk menghapus dosa dan memulihkan kondisi tubuhnya.
Puasa dalam artian menahan diri dari makan, minum, dan hubungan seks selama periode waktu tertentu bukan hanya ibadah ritual yang dilakukan oleh umat Islam saja akan tetapi juga oleh umat dari agama yang lain. Umat Kristen juga berpuasa, umat Yahudi, Hindu dan Budha juga berpuasa. Bahkan di antara mereka berpuasa jauh lebih berat dibandingkan dengan umat Islam.
Umat Jain misalnya di India, mereka menjalani puasa hingga mati untuk mencapai tingkat tertinggi dalam kehidupan keagamaan mereka. Sebelum melangkah lebih jauh marilah kita lihat bagaimana kedua agama ini memandang ibadah puasa.
Puasa dalam Pandangan Islam
Ritual puasa diperintahkan sekitar tahun ke-2 hijriyah atau satu setengah tahun setelah hijrahnya Nabi Muhammad ke Kota Yastrib/Madinah. Perintah untuk berpuasa tertuang di dalam Al-qur'an pada surat Albaqarah ayat 183.
Puasa menjadi salah satu ibadah wajib yang harus dijalani oleh umat Islam disamping empat ibadah yang lain. Ia menjadi rukun Islam ketiga setelah Salat lima waktu sehari semalam.
Umat Islam melakukan puasa pada Bulan Ramadhan atau urutan bulan ke-9 dalam kelender hijriyah. Puasa dilakukan selama satu bulan penuh atau antara 29 hingga 30 hari. Mereka melakukan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Oleh sebab itu, rentang berpuasa dalam hitungan jam tidak sama di berbagai belahan dunia.
Mengapa umat Islam perlu berpuasa?Islam memandang kehidupan manusia seperti sebuah garis linear. Manusia melewati beberapa tahap kehidupannya di mulai dari rahim ibu, alam dunia, alam kubur, dan alam akhirat. Di alam akhirat segala amal perbuatan manusia akan dihitung baik dan buruknya.
Mereka yang amal baiknya lebih banyak dibandingkan dengan perbuatan buruknya akan ditempatkan di dalam surga (jannah). Sebaliknya mereka yang perbuatan jahatnya lebih banyak dibandingkan perbuatan buruk akan ditempatkan ke dalam neraka (annaar atau jahannam). Dua tempat ini adalah tujuan akhir dari perjalanan panjang kehidupan manusia.
Puasa merupakan cara dan sarana untuk mendidik umat Islam agar senantiasa berbuat senantiasa berbuat kebajikan. Puasa mengekang dorongan hawa nafsu yang cenderung membawa manusia berbuat buruk. Dengan puasa, umat Islam diajarkan untuk merasakan bagaimana rasa lapar ditanggung oleh saudara mereka yang hidup dalam kemiskinan. Hal ini mampu menumbuhkan rasa welas asih terhadap saudara mereka yang lain.
Secara jelas alqur'an menjelaskan bahwa tujuan puasa adalah agar beriman mencapai derajat takwa. Artinya mereka yang selalu melaksanakan perintah tuhan dan melakukan amal kebijakan serta menjauhi semua larangan tuhan dan menghindari sekuat tenaga perbuatan jahat.