Bagi Takjil PMR SMP PGRI Mako Unit Bhakti Masyarakat
Oleh: Halima Maysaroh & Anis Cahya Ramadana
Bulan Ramadan penuh berkah. Waktu di mana kita ibadah dipersungguh. Salah satu ibadah yang pahalanya melimpah di Bulan Ramadan adalah berbagi. Definisi berbagi di sini tentu semampunya. Tidak harus menunggu memiliki banyak uang untuk bebagi. Hal sederhana yang kita miliki dapat menjadi lahan untuk saling berbagi.
Salah satunya adalah kegiatan berbagi takjil di Bulan Ramadan yang dilaksanakan oleh tim Palang Merah Remaja (PMR) unit Bhakti Masyarakat dari SMP PGRI Mako. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggugah para anggota PMR khususnya Unit Bhakti Masyarakat untuk memahami pentingnya berbagi dan peduli sesama.
Antusias para anggota PMR Unit Bhakti Masyarakat sangat dapat diacungi jempol. Kami tidak menggalang dana dari teman-teman di sekolah untuk dapat menyelenggarakan berbagi takjil gratis ini. Justru kami tim PMR sendiri yang menjadi donaturnya.
Pembagian takjil dilaksanakan pada Hari Senin, 17 April 2023 lalu. Takjil yang dibuat adalah es sarang burung. Semua perlengkapan bahan-bahan ditanggung boleh para donatur dari tim PMR SMP PGRI Mako sendiri, jadi tidak ada aksi pungutan dan penggalangan dana sama sekali.
Proses pembuatan takjil
Proses pembuatan takjil es sarang burung dilakukan di sekolah SMP PGRI Mako mulai pukul 15:30 WIT. Dihadiri oleh Pembina PMR yang biasa kami sapa Miss Mima, seluruh anggota MPR Unit Bhakti Masyarakat, ketua PMR, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
Seluruh bahan sudah siap dari rumah, misalnya mentimun telah dikupas dan diserut dari rumah, jeli telah dibuat dan diiris kecil-kecil, dan gula telah dilelehkan dari rumah juga. Jadi di sekolah kami tinggal mencampur saja.
Proses pembagian takjil
Setelah semuanya siap, kami membawa termos berisi penuh es sarang burung ke lokasi poros jalan yang ramai dilewati orang tetapi tak ada penjual takjil di sekitar. Atas seizin pemilik toko, di depan Toko Alnis, sebuah toko elektronik ternama di sekitar, kami berkerja sama menuangkan es sarang burung ke dalam cup plastik dan membungkusnya.
Setelah semua selesai terbungkus dalam beberapa puluh cup plastik, kami membagikan es sarang burung dengan cara menghentikan pengendara yang lewat di jalanan. Kami berjajar rapi di pinggir jalan tanpa mengganggu arus lalu lintas.