Hamdi
Hamdi Guru

(Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru)- William Zinsser

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Uzlah dari Medsos (WA- Line- FB)

30 Maret 2024   12:50 Diperbarui: 30 Maret 2024   13:10 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uzlah dari Medsos (WA- Line- FB)
Sumber: Pixabay.com/ media sosial

Uzlah, dalam konteks Islam, merujuk pada konsep meninggalkan dunia sosial untuk sementara waktu guna memperdalam hubungan spiritual dengan Allah. Dalam era media sosial modern, uzlah menjadi semakin penting sebagai cara untuk menghadapi gangguan yang ditimbulkan oleh penggunaan media sosial yang berlebihan.

Bulan ramadhan ini, saya mengajak anda semua belajar meninggalkan media sosial, berupa Whatsaap, FB, Line, Imo dan lainnya yang mengganggu perjalanan rohani kita. Dalam 20 tahun belakangan ini, masyarakat indonesia digandrungi cinta berat dengan medsos.

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari banyak orang, menyediakan platform untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan terlibat dalam diskusi. Namun, seringkali media sosial juga menjadi sumber distraksi, kecemasan, dan perbandingan sosial yang tidak sehat. Terlalu sering terpapar dengan konten yang tidak sehat atau terlibat dalam perdebatan online yang memicu ketegangan bisa merusak kesehatan mental dan spiritual seseorang.

Dalam konteks ini, uzlah dari media sosial bisa menjadi strategi yang bijaksana untuk menjaga kesehatan mental dan spiritual. Dengan mengambil jeda dari media sosial, seseorang dapat memperoleh ruang untuk introspeksi, refleksi, dan fokus pada pertumbuhan spiritual mereka. Ini juga memungkinkan mereka untuk mendalami praktik ibadah dan meningkatkan hubungan pribadi dengan Allah tanpa gangguan dari dunia luar.

Namun, penting untuk diingat bahwa uzlah dari media sosial bukanlah tindakan yang mutlak atau permanen. Ini adalah tindakan sementara yang diambil untuk tujuan tertentu, dan individu harus memastikan bahwa mereka tidak mengisolasi diri sepenuhnya dari dunia atau melarikan diri dari tanggung jawab sosial mereka. Uzlah harus dijalani dengan keseimbangan, dengan mempertimbangkan kebutuhan pribadi dan komitmen sosial.

Selain itu, uzlah dari media sosial juga dapat menjadi kesempatan untuk mengevaluasi hubungan yang dimiliki dengan teknologi. Seseorang dapat menggunakan waktu yang dihabiskan jauh dari media sosial untuk merenungkan bagaimana teknologi tersebut memengaruhi kehidupan mereka secara keseluruhan dan bagaimana mereka dapat menggunakan teknologi dengan lebih bijaksana di masa depan.

Secara keseluruhan, uzlah dari media sosial dapat menjadi langkah yang penting dalam perjalanan spiritual seseorang di era modern ini. Dengan memperoleh ruang untuk menyendiri dan fokus pada pertumbuhan pribadi mereka, individu dapat mendapatkan kedamaian dan kejernihan pikiran yang mungkin sulit ditemukan dalam kebisingan dunia digital.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun