S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi
Ramadan Memilih Diam
Kebaikan menghadirkan kebahagiaan, sebaliknya kejahatan menghadirkan kesedihan, maka perlu mengukur diri, berat atau lebih banyak yang baik atau justru lebih banyak keburukannya
Berat sebelah kanan yang berarti kebaikan belum tentu bisa menghikangkan kesedihan atau mengalahkan keburukan. Karena dalam bidang dan ruang hati hal-hal buruk, perbuatan jahat dan tidak menyenangkan. Muatannya jauh lebih berat, seperti sehelai kain yang berbau ngengat membuat orang mengeluarkan tenaga ekstra untuk menolak. Beda ketika didapat lembaran kain bersih beraroma parfum segar dan wangi, semuanya dijadikan gairah, terasa ringan dan plong.
Di bulan Ramadan kerak hati yang keruh dikeruk sedemikian ruma agar tidak mengganggu kebahagiaan. Karang kesediham dihapus dengan amalan puasa, kegelisahan diubah dengan ketenangan dan kehati-hatian.
DIAM SUDAH CUKUP
Kadang sedikit bicara diperlukan, diam itu emas, dalam konteks pembicaraan yaitu komunikasi verbal dengan ucapan-ucapan tertentu. Puasa mengajarkan banyak gerak, banyak amal dan sedikit bicara atau membicarakan.apa yang dikerjakan. Karena tidak begitu diperlukan
Ramadan mengajarkan banyak bekerja, berkarya sebanyak-banyaknya dan bicara secukupnya.
Memilih diam adalah hal yang paling tepat untuk mempertahankan keabsahan dan kekuatan amal di bulan Ramadan