Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Guru

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Fenomena "Takjil War" bagi Anak Usia Dini

20 Maret 2024   01:04 Diperbarui: 20 Maret 2024   09:45 3357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena "Takjil War" bagi Anak Usia Dini
Foto : Pendidik Mengenalkan kudapan makanan tradisional sekitar lingkungan sekolah/foto diambil sebelum puasa Ramadhan (dokpri Hana Marita)

Bagaimana caranya? Bisa melalui cerita buku atau media lainnya, jika di sekolah saya menggunakan alat bantu media pembelajaran melalui Buku Pilar 'Toleran, Cinta Damai dan Bersatu/Pilar ke-9' didalamnya terdapat ilmu pengetahuan khusus untuk anak usia dini agar mengenal dan memahami bagaimana bersikap dan berkarakter positif.

Memang tidak ada yang sempurna di dunia ini, fenomena 'takjil war' bukan hanya sebagai menu pelengkap buka puasa di Bulan Ramadhan, namun telah meluluhkan sekat suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) yang jarang terjadi di belahan dunia manapun, ah! Pokoknya I Love Indonesia Weh lah .... Hmm.....

Nah, jika kamu dan kalian di posisi saya, sebagai pendidik dan tenaga kependidikan dengan anak-anak usia dini sebagai generasi emas yang berpikir kritis yang serba tahu segalanya sebelum kita dan selalu ingin tahu,  maka hal pertama apa yang akan anda lakukan? Hehe

Kalau saya sih memberikan pemahaman dengan tidak 'menjudge' mereka 'main hp mulu' dan lain-lain, tetapi dengan memberikan pemahaman bahwa itu adalah alat komunikasi dan belajar menggunakannya dengan aturan (bagi yang terlanjur sudah terkontaminasi gadget ya, tidak jarang saya melakukan metode terapi bagi anak usia dini bagi yang sudah ketergantungan gadget).

Karena tidak bisa dipungkiri anak usia dini sekarang 'sekali lagi' adalah generasi 'canggih' dimana mereka memiliki pengalaman luas berselancar di dunia Maya bahkan tanpa pengawasan orang dewasa dan dunia dalam genggaman mereka. Waspadalah....  

Peran kita sebagai orang dewasa sangatlah penting dalam pembentukan karakter baik dan positif dengan memberikan contoh yang baik, memberikan motivasi dan inovasi mengarahkan pembelajaran bermain yang bermakna dan menyenangkan.

Sekali lagi tulisan ini tidak bermaksud apapun, hanya murni bentuk kerisauan saya selaku praktisi PAUD bahwa ternyata kita berada jauh di antara anak-anak kita jika kita berfikir bahwa anak yang tahu segalanya adalah berbahaya, namun jika memberikan edukasi yang baik maka akan sebaliknya. 

Celotehan anak yang diluar nalar kita terkadang memicu kita untuk lebih kreatif dan tanggap dalam menghadapi generasi 'canggih' ini, dengan bijaksana dan kasih sayang.

Etika, adab, hormat, santun dan pendengar yang baik bagi anak usia dini adalah bentuk nyata praktik saya di sekolah dalam menangani fenomena-fenomena yang terjadi, walaupun sekali lagi kita bukanlah Tuhan yang bisa mengubah anak semau kita.

Dengan usaha pembiasaan baik, praktek baik dan pengetahuan yang baik secara terus menerus dan masif maka akan menjadi pola hidup dan karakter baik bagi anak usia dini kedepannya dan seterusnya tidak lupa melangitkan mereka dalam doa-doa terbaik kita.

Terima kasih

Salam

Hana Marita Sofianti

Purwakarta, 20 Maret 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun