Hani Rai
Hani Rai Petani

blogging, handcrafting, journaling, eco farming

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tak Waswas Mudik Meski Rumah Kosong

4 April 2024   16:17 Diperbarui: 4 April 2024   16:20 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak Waswas Mudik Meski Rumah Kosong
Sumber : grup WA RT 

Menjelang lebaran, kejahatan dan pencurian meningkat. Bahkan saat puasa, terjadi begal dan perampokan ! Mungkin karena kebutuhan hidup menjelang lebaran tidak sedikit. Untuk menyiapkan hidangan, kumpul keluarga, transportasi mudik, baju baru, dll. Maka kita perlu meningkatkan kewaspadaan. Bagaimana caranya ?

1. Menjalin hubungan baik dengan akamsi/orang lokal.
Kadang kita acuh, ya karena hidup di kota, urusan loe urusan loe, terserah loe. Yang tinggal di perumahan besar, aman saja karena ada satpam yang berjaga. Namun bagaimana dengan rumah di kluster kecil atau rumah di kampung ?

Jawabnya dengan mengenal dan menjalin hubungan baik dengan orang lokal akamsi, misalnya ikut nongkrong ronda, kirim makanan untuk yang jaga ronda, atau ikut kegiatan lingkungan. Jika kita punya hubungan baik dengan tetangga dan RT,  mereka juga akan ikut menjaga kita, termasuk bereaksi jika ada yang mencurigakan. Tak ragu untuk bertindak jika ada maling sungguhan.

 

2. Memasang lampu sensor cahaya.
Lampu yang otomatis menyala dengan sensor cahaya merupakan pilihan cerdas. Lampu menyala di siang hari atau lampu mati di malam  merupakan pertanda bahwa rumah kosong.
Sebaliknya, jika lampu di teras rumah menyala menjelang malam dan mati saat pagi, seolah-olah ada orang di rumah. Jika sering meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, maka tak ada salahnya berinvestasi untuk lampu ini.

3. Memasang cctv di rumah dan atau fasilitas umum.
Keberadaan cctv di depan rumah membuat orang merasa terawasi. Pemilik rumah juga bisa memonitor kondisi rumah dari jauh lewat handphone. Cctv juga menjadi bukti jika terjadi tindak kejahatan.
 

Sumber : pribadi 
Sumber : pribadi 

4. Menyimpan barang berharga di tempat tak terduga.
Emas, dokumen, sertifikat tanah merupakan barang berharga. Kalau saking banyaknya barang berharga, kita bisa menyewa safe deposit di bank.
Kalau jumlahnya tidak banyak, kita bisa simpan di tempat aman yang tidak terduga di rumah. Misalnya di tempat penyimpanan alat makan. Letakkan emas di kotak kedap udara, lalu kamuflasekan dengan kotak kedap udara lainnya.
Tentu saja,  jangan lupa kalau menyimpannya di sana ya. Jadi jangan simpan perhiasan emas di kotak lemari, karena tempat itu selalu jadi incaran utama maling.

5. Kunci berlapis pintu dan pagar.
Sebagai prosedur standar, pintu dan pagar selalu dalam keadaan terkunci. Kalau perlu berikan pengaman ganda agar tak mudah ditembus maling.

6. Jangan memamerkan barang di luar rumah.
Untuk anda pecinta motor antik, sepeda, motor matic, juga mobil anak yang memakai aki,  jangan letakkan barang-barang tersebut di carport, di teras, atau digantung di beranda. Sebelum mudik, masukkan barang berharga tersebut ke dalam rumah. Meski rumah berpagar, namun berpotensi mengundang maling. Syukur-syukur kalau ada garasi (rumah mewah).


Sumber : pribadi
Sumber : pribadi
7. Merawat tanaman berduri di halaman rumah.
Tanaman berduri bisa menjadi cara kamuflase untuk melindungi rumah. Paling tidak, durinya akan merepotkan pencuri jika berhasil memasuki pagar. Misalnya saja tanaman bougenville, mawar, dan tanaman jeruk. Bougenville dan mawar bisa diatur tumbuh menjalar untuk menutup celah bagian rumah yang terbuka. Sementara tanaman jeruk bisa tumbuh besar.

Demikian beberapa cara agar rumah aman ditinggal lebaran. Semoga mudiknya menyenangkan !

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun