Haris Fauzi
Haris Fauzi Wiraswasta

Penyuka Kajian Keislaman dan Humaniora || Penikmat anime One Piece.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Rumus Paten Menjemput Lailatul Qadar

26 April 2022   09:17 Diperbarui: 26 April 2022   09:20 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumus Paten Menjemput Lailatul Qadar
Menjemput Lailatul Qadar || Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi.

Show some effort, Lailatul Qadar will be yours.

Pertanyaan: Malam Lailatul Qadar ini memang satu malam saja atau setiap orang bisa mendapatkannya di malam yang lain? Jawabannya: Satu malam saja di dalam bulan Ramadhan.

Patut anda catat bersama bahwa Lailatul Qadar dapat dijumpai di tanggal ganjil di sepuluh hari terakhir di Bulan Ramadhan. "Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir Bulan Ramadan" (HR. Bukhari). Dalam misi memburu malam Lailatul Qadar bisa anda tandai bersama di malam tanggal 21, 23, 25, 27 dan 29 di malam ramadhan.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Lailatul Qadar itu bukan lucky draw. Setiap orang yang beribadah dengan ikhlas mengikut kemampuannya, lalu diterima amalannya akan dapat bagian dari Lailatul Qadar. Keutamaan Lailatul Qadar bukan semata ibadah di malam hari, akan tetapi juga ketika kita berpuasa di siang hari.

Pandangan ini disebutkan oleh ulama Salafussoleh bernama ad-Dahhak, murid sahabat Nabi bernama Ibn Abbas ditanya adakah wanita haid, nifas, orang musafir, orang tertidur boleh dapat Lailatul Qadar?

Beliau menjawab: "Ya, setiap orang yang diterima amalannya oleh Allah (pada bulan Ramadan), maka Allah akan memberikannya bahagian daripada Lailatul Qadar." [Lataif al-Ma'arif 1/192]

Semua orang berpeluang jika dia berusaha beribadah apa yang ia mampu lakukan dengan ikhlas, dia akan dapat Lailatul Qadar.

Maka memburu Lailatul Qadar ini bukan semata-mata usaha pada ibadah di malam hari tapi juga masuk di dalamnya kualitas puasa seorang hamba di siang hari. Kalau malamnya beribadah siangnya penuh maksiat, belum tentu juga Lailatul Qadar itu menjadi milik kita. Usaha supaya amalan bulan Ramadan itu diterima, Lailatul Qadar ini hadiahnya.

Ibn Rajab al-Hanbali bahkan menambah: Yang jadi ukuran diterima amalan bukanlah semata-mata banyaknya amalan-amalan yang dilakukan oleh jasad akan tetapi kualitasnya kepada hati, baiknya hati. Jika amal baik sepanjang Ramadan menjadikan hati dan diri lebih baik, insyaAllah ia akan mendapatkan Lailatul Qadar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun