Harry Darmawan Hamdie
Harry Darmawan Hamdie Relawan

PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kab. Barito Utara Kalimantan Tengah. Inisiator Komunitas Beras Berkah di Muara Teweh Kalteng dan Ketua Yayasan Beras Berkah Muara Teweh.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mendamba Alpokat, Meraih Pisang Ambon (Menu Sahur Sarat Serat)

17 Maret 2024   14:16 Diperbarui: 18 Maret 2024   13:50 1762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendamba Alpokat, Meraih Pisang Ambon (Menu Sahur Sarat Serat)
Maghvira Cinta Ridhanya/ Dokpri

Kami sendiri biasanya selalu mengusahakan ada sayur di setiap hidangan baik sahur maupun berbuka, tapi anak-anak susahnya buka kepalang makan sayur. Mereka masih mau makan buah apel, alpokat, mangga, jeruk atau pisang.

Dan kenyataannya, pengunjung pasar Ramadan (pasar wadai) jauh lebih banyak dibandingkan pengunjung warung buah buahan, hal ini bisa jadi menunjukan kesadaran banyak masyarakat (apalagi menengah kebawah seperti kami) bahwa buah dan sayuran adalah sebagai penyedia kebutuhan serat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Pedagang wadai yang manis-manis masih lebih menarik bagi masyarakat. Selain itu pedagang buah juga kalah bersaing dengan kafe-kafe yang tumbuh menyasar anak muda. Buka puasa di kafe mungkin menu-nya kopi dan rokok? mungkin ada kurmanya.

Saya jadi agak maklum kenapa pedagang buah adalah salah satu yang paling sulit ditertibkan karena paling sering melanggar berjualan lewat ke trotoar, semakin maju dagangan harapannya mungkin penjualannya semakin laku.

Kami berlima yang tadi pagi sahur, pasti banyak kekurangan serat. Banyangkan saja tidak semua memakan pisang yang sudah dibeli. Tidak semua memakan sayur. Semuanya bersepakat memakan nasi dan lauk.

Menu Sahur minimalis /Dokpri
Menu Sahur minimalis /Dokpri

Namun ternyata yang berpuasa sampai sore hanya kami berdua, saya dan Iqra, anak saya yang paling besar. Sementara ibunya sedang halangan, Vira (7 tahun) seperti biasa selalu buka ketika merasa lapar tak mampu ditahannya dan Aa Digni merasa kurang enak badan. 

Ternyata menjadi orang tua butuh kesabaran tinggi untuk menyakinkan anak anak pentingnya serat bagi tubuh kita dan besarnya pahala puasa. Ada yang punya pengalaman yang sama dan bagaimana trik dan tipnya? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun