Harry Darmawan Hamdie
Harry Darmawan Hamdie Relawan

PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kab. Barito Utara Kalimantan Tengah. Inisiator Komunitas Beras Berkah di Muara Teweh Kalteng dan Ketua Yayasan Beras Berkah Muara Teweh.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tips Rumah Kayu Aman Ditinggal Milir

4 April 2024   13:46 Diperbarui: 4 April 2024   14:26 1911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Rumah Kayu Aman Ditinggal Milir
Rumah Kayu di Muara Teweh/ Dokpri

Bagi masyarakat desa yang akan berlebaran di kota, ancaman terhadap rumah yang kosong tidak hanya maling tapi juga api dan banjir.

Masyarakat kota yang mudik rumah yang ditinggalkannya biasanya rumah beton, sementara masyarakat yang di desa atau kota kecil masih banyak yang terbuat dari kayu.

Ketika lebaran tiba, tidak sedikit masyarakat desa yang milir ke kota. Berbagai alasan kenapa lebaran ke kota misalnya karena pekerjaan harus tugas di pedalaman, atau mertua tinggal di kota, atau ingin suasana lebaran di kota dan alasan lainnya.

Mudik (pengertian umum) adalah berlayar/ pergi ke udik (hulu sungai, pedalaman), istilah ini masih digunakan dalam di bahasa-bahasa Kalimantan sehari-hari misalnya dalam bahasa Banjar. Lawan kata Mudik adalah MILIR, Dalam bahasa Banjar istilah milir disebut Labuh (Wikipedia.org).

Rumah-rumah di desa terbuat dari kayu tentu memiliki resiko kemalingan dan juga memiliki resiko tambahan yaitu api atau resiko kebakaran. Selain itu rumah-rumah kayu di pinggir sungai Barito juga harus waspada terhadap Banjir. Sekarang banjir tidak bisa lagi diprediksi, setahun bisa datang beberapa kali. 

Lanting di pinggir sungai Barito /Dokpri
Lanting di pinggir sungai Barito /Dokpri

Bahkan untuk rumah kayu di lanting pinggir sungai Barito, selain maling, api, banjir, lanting juga memiliki resiko tambahan yaitu resiko terdampar (istilah masyarakat lokal : tapanggang) Lanting ditinggalkan dan air sungai surut maka, rumah akan terdampar di pantai (bagian sungai yang kering karena air sungai surut).

Rumah Lanting adalah rumah rakit tradisional dengan pondasi rakit mengapung terdiri dari susunan tiga buah batang pohon kayu yang besar (Wikipedia.org).

Beberapa hal yang harus dilakukan sebelum meninggalkan rumah kayu kita untuk milir lebaran dalam rangka mengantisipasi maling, kebakaran, banjir dan lanting terdampar, sebagai berikut :

1. Melaporkan ke RT/RW dan memberitahukan tetangga bahwa kita pergi lebaran ke kota, sekaligus saling meminta maaf.

2. Titip dokumen penting kepada keluarga atau kalo ada duit, notaris.

3. Memasang CCTV, kalo tidak bisa kurang duit beli CCTV pasang kamera CCTV dengan kabelnya, untuk menakut-nakuti maling/Pengalaman salah satu teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun