hasanatul lailiyah
hasanatul lailiyah Mahasiswa

Do good and feel good

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Menyambut Bulan Penuh Berkah

1 April 2022   01:03 Diperbarui: 1 April 2022   01:15 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyambut Bulan Penuh Berkah
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Tradisi ini dilakukan dengan tujuan untuk menahan nafsu dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Tradisi ini memiliki tiga rangkaian acara yaitu, membersihkan makam leluhur, memasak apem, dan selametan. Kue apem merupakan makanan wajib dalam tradisi ini. 

Kue ini menjadi simbol untuk memohon ampun kepada Allah atas dosa yang telah dilakukannya selama setahun lalu. Kue ini nantinya akan dimasukkan ke dalam berkat (hidangan makanan yang dibawa oleh masing-masing warga). 

Berkat nantinya akan dikumpulkan dan kemudian akan ditukar dengan milik warga yang lain. Sebelum itu berkat tersebut harus dido'akan atau yang lebih dikenal dengan istilah "selamatan". Dalam tradisi ini dilakukan pembacaan surat yasin, tahlil, dan istighosah. 

Selamatan sendiri bertujuan untuk memohon ampun kepada Allah dan berharap agar diberikan kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa. Pelaksanaan acara tersebut dilakukan pada malam hari, setelah sholat maghrib hingga menjelang sholat isya' dan dilaksanakan di masjid atau mushola terdekat.

Salah satu kebiasaan warga di bulan puasa yaitu berburu takjil. Takjil merupakan hidangan yang dimakan sesaat setalah berbuka puasa. Jenis makanan takjil yaitu makanan-makanan yang bercita rasa manis, seperti kolak pisang, sop buah, dan sebagainya. Menjelang bulan ramadhan, remaja-remaja yang ada di desaku akan sibuk mempersiapkan pasar takjil. 

Pasar takjil ini dibuka di pasar umum yang ada di daerahku. Mereka akan mendata siapa saja warga yang akan menjual takjil di pasar takjil. Kegiatan ini tentunya sudah mendapat persetujuan dari kepala desa. Pasar takjil ramai dikunjungi oleh warga, sehingga kegiatan ini juga dapat membantu menambah perekonomian warga.

Itulah beberapa tradisi dalam menyambut bulan ramadhan di desaku. Tradisi-tradisi tersebut dapat dilaksanakan selama tidak menyimpang dari ajaran agama Islam. Warga menyambut bulan ramadhan dengan penuh antusias, karena bulan ramadhan merupakan bulan yang dianggap suci bagi agama Islam. 

Umat Islam menyakini bahwa di bulan ini setan-setan akan diikat oleh Allah sehingga tidak dapat menggangu umat Islam dalam menjalankan ibadah di bulan yang suci ini. Di bulan ini umat Islam akan melaksanakan puasa selama 30 hari, menahan hawa nafsu dari segala hal yang dapat membatalkannya. 

Tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, namun juga harus menahan diri dari amarah. Bulan ini juga dianggap sebagai bulan ampunan dan bulan dilipatgandakannya pahala atas kebaikan yang kita lakukan. 

Setiap umat Islam akan berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala dan melakukan kebaikan. Semoga tahun ini kita diberikan kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa dan semoga kita dapat bertemu di ramadhan selanjutnya.

Marhaban ya ramadhan, marhaban ya syahro shiyam.

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1443 H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun