Hasbiyallah
Hasbiyallah Dosen

Pendidikan dan Keagamaan

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Berlebaran: Makna Hari Raya Idul Fithri

2 Mei 2022   06:00 Diperbarui: 2 Mei 2022   06:14 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berlebaran: Makna Hari Raya Idul Fithri
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Kelima, lebaran juga bermakna royal untuk orang lain artinya tidak pelit, tidak kikir, tidak perhitungan dalam berbagi rizqi kepada orang lain. Jangan banyak pertimbangan untuk berbagi rizqi kepada orang yang membutuhkan. Royal untuk orang lain adalah kebaikan tetapi royal untuk pribadi adalah keburukan.

Sebab royal untuk pribadi adalah sifat berlebihan, mubazir, dan menghambur-hamburkan uang untuk kepentingan pribadi semata. Sedangkan royal kepada orang lain adalah kebaikan, dia berbagi kepada banyak orang dengan jumlah yang maksimal, dalam membagi ia tidak berpikir takut miskin. 

Kewajiban dia cukup berbagi rizqinya kepada orang lain. Sebab ia yakin setiap rizqi yang ada padanya terdapat hak orang lain. (wa fi amwalihim haqqum ma'lum lissaili wal mahrum).

Keenam, lebaran juga bermakna silaturahim. Ada istilah dalam masyarakat kita seperti ajakan dengan kalimat 'lebaran dulu yuk!' Ajakan ini lebih cenderung adalah ajakan untuk silaturahim.   Berlebaran berarti berkunjung ke rumah keluarga dekat atau jauh dengan tujuan silaturahim. 

Tujuan dari silaturahim adalah saling memaafkan di antara keluarg. Karena itu, momen mudik atau pulang kampung adalah momen penting bagi mereka untuk bersilaturahim.

Demikianlah, makna dan hakikat berlebaran yang dipahami oleh masyarakat nusantara, ternyata masyarakat kita memahami secara mendalam makna dari hari raya idul fithri dan makna dari hari kemenangan tanggal 1 syawal yang masyarakat nusantara istilahkan dengan lebaran atau berlebaran. 

Sehingga orang-orang yang berlebaran adalah orang-orang yang memiliki hati lapang atau legowo, terus meningkatkan kualitas diri dengan ilmu pengetahuan, lulubaran (membebaskan segala khilaf dan dosa), melebarkan sayap kasih sayang dan royal untuk membantu orang lain bukan royal untuk dirinya.

Demikianlah, semoga bermanfaat.

Mohon maaf lahir dan bathin 1 Syawal 1443 H.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun