H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Wiraswasta

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bijak Membeli Takjil Ramadan Berkemasan PSP

10 Mei 2019   22:30 Diperbarui: 10 Mei 2019   22:40 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bijak Membeli Takjil Ramadan Berkemasan PSP
Ilustrasi: Penulis ngabuburit sambil survey takjil berkemasan plastik sekali pakai (10/05). Sumber: Pribadi.

Berbagai pertemuan yang penulis ikuti sebagai narasumber. Selalu menyampaikan kepada peserta baik dari masyarakat, akademisi, pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) ataupun asosiasi serta pengusaha bahwa sampah adalah "hadiah" Tuhan Ymk pada seluruh hamba-Nya untuk menjadi sumber usaha bersama atau sebagai usaha mutual.

Begitupun sebaliknya, sampah dapat menjadi bencana dan musuh manusia sendiri, bila manusia mengabaikan sampah atau tidak menggunakan akalnya dalam mengelola sampahnya yang di produksinya sendiri.

Sampah tidak mengenal sekat bahasa, suku, agama, budaya, strata sosial, pangkat, golongan, jabatan, kaya, miskin dan lain sebagainya. Sama saja semua harus peduli pada sampahnya. Artinya sampahmu adalah tangungjawabmu dan sampahku adalah tanggungjawabku.

Kenapa harus peduli pada sampah ? Ya, sebagai tanda syukur pada Allah Swt selain karena sampah dapat dijadikan "mata pencaharian atau sumber kehidupan terakhir" setelah semua sumber daya telah punah. Siapapun nantinya akan mengenal sampah sebagai kehidupannya. Sampah akan punah bersamaan dengan dunia kiamat. Subahanallah.

Maka sebagai manusia yang bijak, berilmu dan beragama, tentu harus memahami bahwa bumi ini akan menangis bila dibenturkan dengan sampah plastik secara langsung sebelum dikelola. Stop berpikir parsial dalam sikapi sampah plastik.

Hanya orang yang tidak berakal sehat melarang penggunaan plastik. Karena plastik adalah temuan manusia untuk dipergunakan dalam mengikuti perkembangan zaman atau perkembangan kebutuhan. Hampir semua produk yang kita pakai mempunyai unsur plastik.

Ilustrasi: Survey penulis di TPS Rambutan Jakarta Timur terhadap potensi penambahan volume sampah di bulan Ramadan (9/05). Sumber: Pribadi.
Ilustrasi: Survey penulis di TPS Rambutan Jakarta Timur terhadap potensi penambahan volume sampah di bulan Ramadan (9/05). Sumber: Pribadi.
Sampah dan Masa Hidup Plastik
Sadar akan "masa hidup" - life cycle - plastik yang panjang, dengan jumlah produksi dan konsumsi yang sangat besar, jelas akan tersisa sampah dari hasil konsumsi bahan-bahan yang dikemas atau menggunakan PSP dalam pemanfaatannya.

Bila kita ingin bumi ini tidak disesaki oleh sampah plastik. Pastikan ada nilai ekonomi dalam guna ulang dan daur ulang plastik (life cycle economy). Badan dunia seperti UNEP dan Pemerintah Indonesia sendiri juga telah mengakui pilar life cycle sehingga plastik dimasukkan sebagai bagian 'circular economy'. Demikian Prof. Dr. Akbar Tahir (Guru Besar Universitas Hasanuddin Makassar dan ahli mikroplastik) kepada penulis.

Mari bersatu padu untuk menangani dan mengelola sampah plastik dari bumi Indonesia, karena sampah plastik memiliki nilai ekonomi dan sosial (environmental socio-economy value). Sampah harus dikelola dengan ekstra gotong-royong atau berkolaborasi semua pihak secara mutual.

Bila sampah dikelola akan menjadi manfaat dan berkah. Merupakan salah satu sumber pendapatan baru bagi masyarakat termasuk menjadi sumber pendapat asli daerah (PAD) baru. Sampah tidak selalu dibiayai, tapi sebuah usaha investasi yang sangat menguntungkan semua pihak. Begitupun sebaliknya akan menjadi bencana bila sampah diabaikan.

Yuk mari ngabuburit sambil berburu takjil dengan bijak menggunakan kemasan takjil PSP. Manusia selaku produsen sampah, haruslah bijak mengelola sampahnya, tanpa mengorbankan industri dan tenaga kerjanya dengan cara melarang menggunakan plastik. Jangan melarang produk plastik untuk dipergunakan tapi sampah plastiknya yang harus dikelola. Begitulah amanat regulasi sampah yang mesti dipatuhi para pihak atau pemangku kepentingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun