HN
HN Guru

Membiarkan kata abadi dalam tulisan, terbalut dengan carut marut tinta. Harapannya semoga bermanfaat untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI

Jalanan Macet, ketika Syawalan

2 Mei 2023   06:28 Diperbarui: 2 Mei 2023   06:49 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalanan Macet, ketika Syawalan
Sumber gambar : diambil dari kamera pribadi

Jalanan macet, ketika syawalan

Sudah menjadi lagu lama ketika syawalan tiba maka segerombalan orang-orang memilih pergi menyusuri jalanan. Entah kemana tujuannya, yang jelas mereka pergi dengan alat transportasi yang dikendarainya. Ada yang pergi bersama keluarganya, kekasihnya, tetangganya dan bahkan sahabatnya. Kebanyakan mereka memilih menghabiskan waktu syawalan dengan keluar rumah. Tujuannya berbeda-beda. Beberapa ada yang memilih pergi ke wisata, ada pula yang memilih pergi mencari keramaian. Apa saja keramaian yang ada, maka dihampirilah tempat itu. Pergi ketika syawalan itu adalah hal yang menjadi kebiasaan yang turun temurun dari zaman dahulu kala. Terlihat banyaknya orang yang bepergian hingga jalanan pun terlihat sangat ramai. Hal itu berpengaruh kepada kemacetan, sehingga mengakibatkan pengguna jalan menjadi sedikit terhambat untuk meneruskan perjalanannya. Seketika berhenti, karena menunggu kendaraan yang di depannya jalan lebih dulu. Situasi pun terasa tidak kondusif. Berdesak-desakan menunggu jalanan senggang. Beginilah situasi dan kondisi lalu lalang jalanan ketika syawalan.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun