A perpetual learner from other perspectives. Find me on IG : nindy.hellobondy Blog : Hellobondy.com
Iklan Satu Menit, Ambyar Bertahun-tahun
"Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan, sayang engkau tak duduk di sampingku kawan", Lagu ciptaan Ebiet G Ade menjadi sebuah lagu pengiring iklan khas ramadahan yang biasanya diputar sebelum azan magrib.
Lagu ini sempat hits tahun 2000an mengiringi perjalanan anak muda dengan sepeda motornya. Sepanjang perjalanan ia harus bertemu pengendara lain menggunakan mobil yang menguji kesabaranya.
Mulai dari kecipratan air genangan, kurma yang diambil, namun di akhir ia berhasil menang dan memberikan sejadah kepada pemudik yang ia temui sebelumnya.
Tidak hanya itu, iklan-iklan khas ramadhan ini sangat khas dengan pesan moral yang cukup beragam, hati siapapun pasti akan tersentuh ketika sudah berkaitan dengan orang tua dan kampung halaman.
Seperti iklan-iklan ramdhan yang menghiasi layar kaca. Tidak hanya menjual dengan konsep menyentuh hati, iklan ramdhan versi Ramayana juga sukses membuat kita senyum-senyum sendiri dan menjadi viral, lagu nya pun terngiangan-ngiang bahkan ketika santai.
"Astagfirulaah....astaghfirullahaladzima staghfirullahaladzim, kerja lembur bagai kuda sampai lupa orang tua oh hati terasa durhaka" Ibu-ibu khosidah ini sukses mencuri perhatian kita semua belum lagi ada yang muncul dari magic com. Unik dan kreatif.
Dari sekain banyak iklan itu, ada satu iklan yang membuat hatiku terenyuh. Masih ingatkah iklan di tahun 2014 karya dari Djarum? Seorang ayah yang menunggu anaknya pulang dari bekerja.
Anak perempuanya baru saja pulang dari kerja, seperti banyaknya pegawai ibu kota pulang kerja mampir dulu ke kedai kopi untuk bersenda gurau, ataupun melepas lelah.
Hari itu, anak tersebut setuju berangkat bersama teman-temanya. Ia melihat ayahnya menunggu di depan, dan salah seorang temanya berkata "Tuh, Ojek langganan udah nunggu...". Perasaanya pun tergambar tidak nyaman di iklan tersebut.
Di scene selanjutnya terlihat mereka tertawa bersama, namun saat itu di luar suasana sedang hujan. Ia melihat orang sedang berteduh. Kemudian tergambar wajah khawatirnya. Setelah itu ia pulang bersama teman-temanya menggunakan mobil. Tetapi sebelum scene mereka berangkat ia nampak menyembunyikan wajahnya dari ayahnya.