Anak Laki
Anak Laki Penulis

Suka sepak bola

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Meriahnya Sejarah Kembang Api, Hal Ikonik Ketika Malam Takbiran

20 April 2023   15:28 Diperbarui: 20 April 2023   15:38 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meriahnya Sejarah Kembang Api, Hal Ikonik Ketika Malam Takbiran
Photo by Ray Hennessy on Unsplash

Pada saat itu penguasa Eropa sangat suka dengan pemakaian kembang api untuk membuat rakyat terpesona dan juga untuk menerangi istana mereka dalam acara-acara penting.

Di abad 15 di Eropa, kembang api banyak dipakai untuk kegiatan hiburan publik dan festival keagamaan.

  • Terkenal hingga ke Amerika Serikat

Para orang Eropa yang bermigrasi atau pindah ke Amerika Serikat, kemudian membawa serta kesukaan mereka akan kembang api.

Kembang api kemudian menjadi bagian dalam Hari Kemerdekaan Amerika Serikat pertama serta menjadi suatu tradisi atau budaya yang terus berlanjut setiap pada tanggal 4 Juli saat merayakan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat ini.

  • Semakin Modernnya Kembang Api

Pada tahun 1930, kembang api yang modern dibuat oleh orang berkebangsaan Italia. Mereka kemudian menambahkan beberapa material ke dalam resep kembang api. Material tersebut adalah Barium dan Strontium.

Material-material tersebut memberikan efek warna pada kembang api serta menjadikan suasana perayaan tahun baru semakin menjadi meriah. Seiring perkembangan zaman, kembang api menjadi semakin bagus.

Ketika malam takbiran, masyarakat Indonesia banyak yang menyalakan kembang api guna memeriahkan malam takbiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun