Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Buruh

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kaizen Sebagai Aksi Koletif dalam Menangani Sampah di Bulan Ramadan

13 Maret 2024   19:50 Diperbarui: 13 Maret 2024   19:59 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaizen Sebagai Aksi Koletif dalam Menangani Sampah di Bulan Ramadan
Sumber Gambar: campuspedia.id

Seiton artinya penyimpanan barang-barang dengan rapi dan teratur tidak hanya memudahkan pencarian barang, tetapi juga membantu dalam pengelolaan sampah. Tempat penyimpanan sampah harus ditata dengan baik, termasuk penggunaan tempat sampah yang sesuai dan tanda pengenal yang jelas untuk jenis sampah tertentu (seperti sampah organik, kertas, plastik, dll.).

Seiso artinya pembersihan tempat kerja dari sampah dan kotoran merupakan bagian penting dalam pengelolaan masalah sampah. Melalui kegiatan pembersihan secara teratur, sampah-sampah yang terakumulasi dapat diidentifikasi dan dikelola dengan lebih efisien, serta menjaga kebersihan lingkungan kerja.

Seiketsu artinya mengusahakan agar kondisi tempat kerja selalu terjaga dengan baik mencakup juga pengelolaan sampah secara berkelanjutan. Ini termasuk penegakan kebijakan dan prosedur pengelolaan sampah, pelatihan pegawai tentang cara membuang sampah dengan benar, dan penerapan praktik-praktik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.

Shitsuke artinya memotivasi pekerja untuk terus melakukan perawatan dan perbaikan juga berlaku dalam konteks pengelolaan sampah. Konsistensi dalam menjaga lingkungan kerja yang bersih dan teratur serta mematuhi aturan terkait pengelolaan sampah adalah kunci untuk mengelola masalah sampah dengan efektif.

Penerapan prinsip Kaizen menjadi semakin penting dalam upaya mengatasi masalah persampahan yang semakin meningkat terutama di bulan suci Ramadhan ini.

Bulan Ramadhan, sebagai bulan penuh berkah dan kesempatan untuk melakukan perubahan kecil namun berkelanjutan dan selanjutnya menginisiasi gerakan aksi kolektif dalam menerapkan prinsip  Kaizen dalam menangani persampahan.

Dengan prinsip "satu menit" dari prinsip Kaizen setiap hari untuk mengelolah sampah secara bijak, maka akan menjadi kebiasaan baru dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam bulan Ramadan ini.

Meskipun aktivitas-aktivitas keagamaan dan kegiatan sosial selama bulan Ramadhan mungkin memakan banyak waktu, dengan menghabiskan satu menit setiap hari untuk melakukan tindakan kecil yang berkontribusi pada pengelolaan sampah dapat menjadi langkah awal yang bermakna. 

Misalnya, memulai dengan memilah sampah organik dan non-organik di rumah selama satu menit setiap hari dapat membentuk kebiasaan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah.

Kolaborasi antarindividu, kelompok dan lingkungan komunitas menerapkan prinsip Kaizen sebagai aksi kolektif dalam pengelolaan persampahan di bulan Ramadhan. 

Penerapan prinsip Kaizen dalam menangani persampahan juga membutuhkan kreativitas dan inovasi. Misalnya, dengan menggunakan teknologi informasi dan media sosial, masyarakat dapat berbagi tips dan trik tentang praktik pengelolaan sampah yang efektif, atau bahkan mengembangkan aplikasi yang memudahkan proses pemilahan dan daur ulang sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun