Malin manangguang
Malin manangguang Jurnalis

Kebaikan., adalah satu satunya investasi yang tidak pernah gagal.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Satu Minggu Ramadhan, Pasar Jongkok Tembilahan Masih Sepi Pembeli

15 Maret 2024   22:28 Diperbarui: 15 Maret 2024   22:42 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu Minggu Ramadhan, Pasar Jongkok Tembilahan Masih Sepi Pembeli
Pasar jongkok tembilahan (dokpri)

Tembilahan - jelang Minggu pertama ramadhan 2024 (1445 H ) masih sepi pembeli. Hal itu terlihat dari beberapa gerai barang yang gelar di pasar Jongkok, kota yang terkenal seribu parit itu belum terlihat geliat pembeli yang hendak menyiapkan untuk kebutuhan idul Fitri dan ramadan

Pasar Jongkok yang terletak di sepanjang jalan H.Khalidi dan samping jalan Sudirman, Biasanya selalu ramai di kunjungi para pembeli, baik yang datang khusus ke tembilahan maupun warga sekitar untuk membeli barang berkualitas (brand ) luar negeri (bekas) itu, sepi. Tak seperti tahun sebelumnya, yang Minggu pertama ramadhan malah ramai yang membeli untuk di jual lagi, baik secara on-line maupun offline. 

Namun. Ramadhan 1445 H yang bertepatan dengan pasca pileg 2024 seakan berpengaruh pada pasar tradisional atau pasar jongkok (menggelar dagangan di alas jalan) di kota tembilahan itu .

Hal yang hampir senada juga di kemukakan oleh Ida, pedagang asal Bukittinggi yang berdagang pakaian anak anak dan dewasa. Mengatakan, sepinya pasar tradisional tidak hanya di sini,namun hampir di semua pasar, baik itu, pasar Minggu dan pasar tradisional lainnya. Tutur Ida yang suami dan kawan kerabatnya ikut berdagang ke pasar mingguan (kalangan) 

"Ini dampak dari harga pangan bang! Harga masih tinggi, cabe aja sekarang masih berkisar 150 ribu apa lagi kopra masih murah, tak tahu lah kedepan bisa naik. Ucap Ida yang di Amini oleh teman yang berdagang sama.  

Pedagang di pasar Jongkok Tembilahan menunggu pembeli (dokpri)
Pedagang di pasar Jongkok Tembilahan menunggu pembeli (dokpri)

Ida juga bertutur. Pasar tradisional dan pasar mingguan sangat terpengaruh oleh harga komoditas pangan dan harga kopra, kalau harga kopra naik. Insyaallah pasar juga akan ramai, namun kalau kopra harga rendah/murah pasar akan sepi. Apalagi di tambah dengan harga pangan,seperti cabe,beras dan lain lain naik. Itu akan bertambah sepi lagi, jelas masyarakat akan mendahulukan pangan ketimbang sandang. Tutur Ida sambil menyapu dagangan yang berdebu. Jumat 15/03/2024

Ekonomi Kota kabupaten Inhil yang juga sangat identik dengan kota seribu parit itu, yang hampir separo di jangkau dengan jalan darat. Sangat berpengaruh pasar harga pasar komoditi pangan/ kebun kelapa kopra dan nelayan. Turunnya harga kopra dan sawit sangat mempengaruhi pasar dan tentu sangat berdampak pada ekonomi masyarakat itu sendiri.  

Harapan masyarakat di jelang idul Fitri harga kopra bisa merangkak naik dan seimbang dengan kebutuhan untuk menyambut idul Fitri nanti.  (Mm) 

Suasana pasar jongkok tembilahan masih kelihatan sepi di satu Minggu Ramadhan (dokpri)
Suasana pasar jongkok tembilahan masih kelihatan sepi di satu Minggu Ramadhan (dokpri)

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun