Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Wiraswasta

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Berapa Jam Lamanya Puasa Ramadan Saat Musim Semi?

26 Maret 2023   18:12 Diperbarui: 27 Maret 2023   06:26 3518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berapa Jam Lamanya Puasa Ramadan Saat Musim Semi?
Berapa jam lamanya puasa Ramadan saat musim semi? | Foto: Pexels/ Craig Adderley—

Karena faktor geografis, penampakan bulan sabit pertama tidak sama di berbagai negara sehingga penentuan 1 Ramadan bisa berbeda-beda.

Berapa jam lamanya puasa di Jerman?

Tahun Lunar terdiri dari 12 bulan, tetapi sebelas hari lebih pendek dari tahun matahari. Oleh sebab itu Ramadan selalu jatuh pada tanggal dan bulan yang berbeda menurut kalender Masehi.

Di negara yang terletak dekat garis khatulistiwa seperti Indonesia perbedaan panjang pendeknya waktu puasa tidak terlalu menonjol. Di Indonesia lamanya puasa sekitar 13 hingga 14 jam, keadaan ini tidak jauh berbeda jika Ramadan jatuh pada bulan Januari maupun saat Juni. 

Hal ini berbeda dengan negara-negara di belahan bumi bagian utara dan selatan yang memiliki empat musim, seperti yang terjadi di Jerman.

Saat winter atau musim dingin, waktu gelap lebih panjang dari siang hari. Matahari baru muncul sekitar pukul 8 pagi dan mulai tenggelam pukul 5 sore. Lama puasa pada musim dingin sekitar 10 sampai 11 jam. 

Perbedaan waktu puasa saat winter berbeda beberapa jam jika Ramadan jatuh saat summer atau musim panas. Ramadan saat summer di Jerman, seperti tahun 2018 lalu lamanya antara 18 hingga 19 jam. 

Di negara Skandinavia yang lebih dekat dengan kutub utara, saat musim panas matahari hanya terbenam dalam waktu yang singkat. Waktu puasa saat summer bisa mencapai 21 jam lamanya.

Umat Islam di Skandinavia sepakat untuk menyelaraskan dengan waktu matahari terbenam di Mekkah, begitu menurut Mehtab Afsar, Sekretaris Jenderal Dewan Islam di Norwegia. 

Saat Ramadan jatuh pada musim panas tahun 2018 lalu, adik saya dan keluarganya dari Indonesia mengunjungi kami di Jerman. Adik saya hampir pingsan menunggu waktu berbuka sekitar pukul setengah 10 malam. Saya katakan pada tiga kemenakan saya untuk berpuasa setengah hari atau mengikuti durasi puasa di Indonesia saja.

Memang sangat berat melewati puasa dan beraktivitas di luar rumah di tengah cuaca yang cukup panas. Beratnya menjalankan puasa saat musim panas bukan karena cuaca yang panas saja, tetapi juga panjangnya siang hari. Jujur, saya tidak pernah sanggup puasa penuh di musim panas. Saya bisa tidak makan seharian, tetapi tidak sanggup tanpa minum di tengah teriknya hari yang panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun