KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.
Puasa Ramadan dan Toleransi Antar Kita
Toleransi adalah sikap manusia untuk menghargai dan menghormati perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Rasulullah sudah memberikan teladan sempurna bagaimana toleransi ditegakkan di tengah pergaulan bermasyarakat.
Sikap toleransi ini sangat dibutuhkan di tengah masyarakat Indonesia yang memiliki latar belakang yang sangat beragam seperti perbedaan agama, suku dan ras yang multi etnis.
Rasulullah harus melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah karena permusuhan yang dilakukan oleh kaum Quraisy. Bahkan mereka mengancam akan membunuh Rasulullah.
Sebagian di antara mereka dengan keras selalu menentang dakwah yang dilakukan Rasulullah yang membawa tentang kebenaran Allah Yang Maha Esa (Filosofi Tauhid).
Sementara saat itu di Madinah sudah ada masyarakat yang terdiri dari kaum Ansar, Yahudi dan Nasrani. Ketika hijrah, Rasulullah sebagai pendatang dikenal dengan sebutan kaum Muhajirin yang artinya orang-orang pendatang.
Penduduk Madinah yang sebagian besar adalah kaum Ansar menerima kehadiran kaum Muhajirin. Mereka menyambut dengan gembira kedatangan Rasulullah di Kota Madinah.
Sambutan persaudaraan dan persatuan mereka membuat Rasulullah menjadi yakin bisa menciptakan perdamaian dan ketenteraman penduduk Madinah yang multi etnis dan keyakinan.
Mempersatukan mereka, kaum Muhajirin, Ansar, Yahudi dan Nasrani adalah sebuah kinerja politik berwawasan tinggi yang diterapkan Rasulullah saat itu.
Di Kota Madinah tersebut, Rasulullah telah mencapai kesepakatan yang disebut Persatuan Yatsrib. Seperti diketahui bahwa Kota Madinah sebelumnya bernama Yatsrib.