AKIHensa
AKIHensa Penulis

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa Ramadan dan Toleransi Antar Kita

17 April 2022   05:16 Diperbarui: 17 April 2022   06:00 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Ramadan dan Toleransi Antar Kita
Masjid Nabawi di Madinah (Foto Reuters/Hamad Mohammed via Republika). 

Toleransi adalah sikap manusia untuk menghargai dan menghormati perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Rasulullah sudah memberikan teladan sempurna bagaimana toleransi ditegakkan di tengah pergaulan bermasyarakat. 

Sikap toleransi ini sangat dibutuhkan di tengah masyarakat Indonesia yang memiliki latar belakang yang sangat beragam seperti perbedaan agama, suku dan ras yang multi etnis. 

BACA JUGA : Puasa Ramadan dan Para Olahragawan Panutan. 

Rasulullah harus melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah karena permusuhan yang dilakukan oleh kaum Quraisy. Bahkan mereka mengancam akan membunuh Rasulullah.  

Sebagian di antara mereka dengan keras selalu menentang dakwah yang dilakukan Rasulullah yang membawa tentang kebenaran Allah Yang Maha Esa (Filosofi Tauhid). 

Sementara saat itu di Madinah sudah ada masyarakat yang terdiri dari kaum Ansar, Yahudi dan Nasrani. Ketika hijrah, Rasulullah sebagai pendatang dikenal dengan sebutan kaum Muhajirin yang artinya orang-orang pendatang. 

Penduduk Madinah yang sebagian besar adalah kaum Ansar menerima kehadiran kaum Muhajirin. Mereka menyambut dengan gembira kedatangan Rasulullah di Kota Madinah. 

Sambutan persaudaraan dan persatuan mereka membuat Rasulullah menjadi yakin bisa menciptakan perdamaian dan ketenteraman penduduk Madinah yang multi etnis dan keyakinan. 

Mempersatukan mereka, kaum Muhajirin, Ansar, Yahudi dan Nasrani adalah sebuah kinerja politik berwawasan tinggi yang diterapkan Rasulullah saat itu. 

Di Kota Madinah tersebut, Rasulullah telah mencapai kesepakatan yang disebut Persatuan Yatsrib. Seperti diketahui bahwa Kota Madinah sebelumnya bernama Yatsrib. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun