KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.
Sehat dan Fit Selama Ramadan untuk Lansia
Namun tidak menjadi masalah karena jam tidur yang terpangkas tersebut bisa tergantikan pada siang hari. Tidur siang bisa mengganti jam tidur yang terpangkas tersebut. Tidur siang berlangsung seusai Sholat Dhuhur hingga datang waktu Ashar.
Bagaimana dengan pola makan Lansia yang tetap harus terjaga dengan baik. Banyak tulisan para pakar yang menyebutkan bahwa para lansia ini harus banyak menghindari makanan berkadar gula tinggi.
Jelas makanan berkadar gula tidak menyehatkan bagi para lansia yang mengkonsumsi berlebihan. Membatasi karbohidrat dan lebih mengkonsumsi makanan berprotein adalah pilihan yang tepat.
Hal ini karena seiring dengan bertambahnya usia, metabolisme tubuh menjadi semakin lambat. Penurunan metabolisme ini yang mengakibatkan kebutuhan energi juga ikut menurun.
Apalagi produksi hormon insulin para lansia untuk menetralisir gula sudah sangat terbatas sehingga sangat berisiko tinggi bagi ancaman penyakit diabetes.
Kendati demikian pada saat buka puasa masih tetap memerlukan makanan yang bisa memulihkan enersi seperti kolak atau buah kurma. Begitu pula masih perlu asupan karbohidrat yang berasal dari nasi dengan kombinasi lauk sebagai sumber protein.
Baru pada saat makan sahur kembali harus membatasi takaran karbohidrat dan lebih mengutamakan makanan dengan basis protein. Bagi para lansia ini makanan yang rendah kalori menjadi makanan prioritas untuk menjaga kesehatan.
Kendati makanan itu rendah kalori, tapi harus tetap memiliki kualitas nutrisi yang tinggi dari sumber protein dan lemak.
Pola makan dengan gizi yang seimbang ini sangat berperan bagi kesehatan para lansia untuk menjalani ibadah puasa dengan aman.
Semoga kita selalu mampu menjaga kesehatan kita sehingga mampu menjalani ibadah puasa ini dengan paripurna hingga usai Ramadan nanti. Aamiin.
Salam bahagia @hensa.